Wiranto Beri Kuliah Umum di Universitas Pertahanan

Rabu, 22 Februari 2017 - 22:01 WIB
Wiranto Beri Kuliah Umum di Universitas Pertahanan
Wiranto Beri Kuliah Umum di Universitas Pertahanan
A A A
JAKARTA - Menko Polhukam Wiranto memberi kuliah umum kepada seluruh mahasiswa dan segenap sivitas akademika Universitas Pertahanan (Unhan). Hadir pula menyimak materi kuliah umum para awak media dan wartawan dari lebih 20 instansi.

Kedatangan Wiranto diterima langsung oleh Rektor Unhan I Wayan Midhio, didampingi ketiga Warek, Dekan Fakultas Manajemen Pertahanan (FMP), Plt Dekan Fakultas Strategi Pertahanan (FSP), Kepala LP2M, Kepala LP3M, Kasatwas dan para Kepala Biro.

Pada kesempatan tersebut, disampaikan secara runut kemajuan Unhan mulai 2009 hingga status akademik Unhan mendapat AIPT “A” dan sejumlah prestasi yang diraih para dosen dan mahasiswa Unhan.

Dalam kuliah umum tersebut, Wiranto menjabarkan tentang apa sesungguhnya makna ancaman dan berbagai tantangan yang dihadapi bangsa Indonesia saat ini dan ke depan.

"Konsep pertahanan TNI perlu menyesuaikan dengan karakteristik dan bentuk ancaman yang sangat dinamis," kata Wiranto di Kampus Unhan, Jakarta, Rabu (22/2/2017).

Menurut Wiranto, konsep pertahanan TNI tersebut harus ditata untuk memperkuat basis pertahanan di sepanjang perbatasan. "Sehingga mampu mengamankan wilayah NKRI di bagian dalam perbatasan," ucapnya.

Sedangkan menyangkut kebijakan Menko Polhukam terkait dengan program bela negara yakni membentuk Badan Siber Nasional dan beberapa Satgas, seperti Satgas Pro-A-Pro (Penanganan Provokasi, Agitasi dan Propaganda) guna meredam hoax atau black news.

"Tugas utama satgas tersebut adalah meng-counter semua opini negatif mulaidari melacak sumbernya hingga proses hukumnya," tandas Wiranto.

Sementara Dosen Unhan Susaningtyas Kertopati menambahkan, konsep tersebut sesuai dengan teori geopolitik dangeostrategi yang dipelajari oleh mahasiswa Unhan.

"Konsep tersebut bahkan sejalan dengan prinsip-prinsip penggelaran intelijen sehingga wilayah perbatasan mampu diberdayakan sebagai early warning system," tuturnya.
(maf)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5273 seconds (0.1#10.140)