DPR Desak Kapolri Independen dan Transparan Tuntaskan Kasus Hukum

Rabu, 22 Februari 2017 - 19:25 WIB
DPR Desak Kapolri Independen...
DPR Desak Kapolri Independen dan Transparan Tuntaskan Kasus Hukum
A A A
JAKARTA - Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) khususnya Komisi III mendesak Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian, untuk sungguh-sungguh perhatikan unsur transparan, independen, dan profesionalisme terhadap perkara penegakan hukum, terutama isu-isu yang berkembang.

Seperti adanya isu dugaan kriminalisasi ulama dan sejumlah tokoh aksi damai Forum Umat lslam (FUI), penyadapan secara ilegal, demonstrasi di rumah mantan Presiden, penangkapan secara paksa terhadap dugaan makar, dan kasus pelaporan Antasari Azhar.

"Komisi III DPR mendesak Kapolri transparan, independen, dalam proses penanganan perkara dalam rangka penegakan hukum," ucap Ketua Komisi III DPR Bambang Soesatyo, di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (22/2/2017).

"Terhadap perkara yang tidak memiliki cukup bukti, agar segera dihentikan untuk memenuhi rasa keadilan dan kepastian hukum bagi warga masyarakat," imbuh politikus Partai Golkar itu.

Kapolri juga dituntut menjunjung tinggi sikap netral dalam menindaklanjuti tindak pidana terkait proses pilkada serentak.

"Kita juga mengapresiasi Polri dalam pengamanan pelaksanaan pilkada serentak 15 Februari 2017 yang lalu, sehingga berjalan dengan lancar, aman, dan damai," ungkapnya.

Bamsoet juga menyampaikan apa yang menjadi tuntutan FUI saat melakukan aksi massa 212 kemarin. "Kapolri kami menyampaikan apa yang menjadi tuntutan FUI yang kemarin saya terima dan kami ikut bersama mereka orasi di depan gedung DPR," katanya.

"Pertama, agar BTP (Basuki Tjahaja Purnama) dinonaktifkan. Itu bukan domain Polri, tapi pengadilan dan Mendagri. Kedua, dihentkannya kriminalisasi ulama. Ketiga, tidak ada lagi penangkapan penahanan mahasiswa unras (unjuk rasa). Keempat, penegakan hukum, konsisten, dan berkeadilan," tambahnya.
(maf)
Berita Terkait
Lemkapi Sambut Baik...
Lemkapi Sambut Baik Perintah Kapolri soal Larangan Penegakan Hukum yang Hambat Ekonomi
Penegakan Hukum Efektif,...
Penegakan Hukum Efektif, Kasus Karhutla Menurun Drastis
Wewenang Tunggal Penyidikan...
Wewenang Tunggal Penyidikan Polri untuk Ciptakan Penegakan Hukum Lebih Terarah
Kabareskrim Minta Masyarakat...
Kabareskrim Minta Masyarakat Berani Komplain Jika Mendapat Masalah dalam Proses Hukum
Rakornas Penegakan Hukum...
Rakornas Penegakan Hukum Terpadu Jelang Pemilu 2024
Cegah Penyelewengan...
Cegah Penyelewengan Pupuk Subsidi lewat Penegakan Hukum
Berita Terkini
PPP Siap Muktamar, Sekjen:...
PPP Siap Muktamar, Sekjen: Tak ada Pergantian Pengurus Wilayah dan Cabang
3 jam yang lalu
2 Rumah Tersangka Korupsi...
2 Rumah Tersangka Korupsi Bank BJB Digeledah KPK, 3 Mobil dan 1 Motor Disita
5 jam yang lalu
Kapolri Perwirakan Aiptu...
Kapolri Perwirakan Aiptu Jimmi Farma Polisi Pemilik Pesantren Gratis
5 jam yang lalu
Layakkah Soeharto Diberi...
Layakkah Soeharto Diberi Gelar Pahlawan Nasional?
6 jam yang lalu
Pelunasan Biaya Haji...
Pelunasan Biaya Haji Reguler Diperpanjang hingga 2 Mei Khusus untuk 4 Provinsi
6 jam yang lalu
Legislator Gerindra...
Legislator Gerindra Ungkap Perintah Presiden Bawa Angin Segar Tertibkan Truk ODOL
6 jam yang lalu
Infografis
Pakistan dan India Diambang...
Pakistan dan India Diambang Perang Habis-habisan
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved