Kementerian Koordinator PMK Bertanggung Jawab Tangani Gizi Buruk

Senin, 30 Januari 2017 - 00:54 WIB
Kementerian Koordinator...
Kementerian Koordinator PMK Bertanggung Jawab Tangani Gizi Buruk
A A A
JAKARTA - Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) khususnya Komisi IX menilai Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Puan Maharani bertanggung jawab atas penanganan gizi buruk di Indonesia yang tidak membaik.

Anggota Komisi IX DPR Okky Asokawati mengatakan, pemerintah tidak serius dalam menangani gizi buruk di Indonesia. Hal itu ditegaskan Okky berdasarkan laporan Global Nutrition pada tahun 2016 Indonesia berada di rangking 108 dunia atau di atas Laos (124) dan Timor Leste (132). Angka ini jauh di bawah negara-negara tetangga di ASEAN seperti Thailanda (46) Malaysia (47), Vietnam (55), Brunei (55), Philipina (88), bahkan Kamboja (95).

"Capaian ini sungguh memprihatinkan. Padahal target pemerintah pada tahun 2019 tidak ada lagi gizi buruk di Indonesia, tapi kenyataannya saat ini Indonesia hanya di atas Laos dan Timor Leste," ucapnya di Jakarta, Minggu 29 Januari 2017.

Dia mengatakan, Kementerian Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) sebagai leading sector dalam menangani permasalah gizi buruk perlu segera mengakselerasi kementerian dan lembaga terkait untuk mengkonkretkan target penghapusan permasalahan gizi buruk di Indonesia.

"Namun sayangnya, hingga dua tahun berjalan, belum ada langkah signifikan untuk mengatasi persoalan gizi buruk di Indonesia," kata Okky.

Politikus Partai Persatuan Pembangunan (PPP) ini menjelaskan penyebab muculnya persoalan gizi buruk cukup kompleks, mulai soal kemiskinan, edukasi dan budaya. Terkait kemiskinan, sambung Okky, hal itu masih menjadi masalah yang belum tuntas hingga saat ini, terlebih melambungnya harga pangan yang dinilainya akan menambah rentannya gizi buruk muncul di masyarakat.

"Sisi edukasi, pemerintah harus memasukkan kurikulum pendidikan yang tidak sekadar mengenalkan anatomi tubuh dan alat reproduksi saja. Tapi juga memberi pemahaman yang komprehensif soal fungsi dan permasalahan yang muncul di anatomi tubuh khususnya alat reproduksi," jelasnya.

Okky juga mengatakan, penyebab lainnya karena masih banyak anak remaja yang telah memiliki anak. Padahal dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN), pada tahun 2016 ditargetkan angka remaja yang memiliki anak 38/1.000. Namun yang terjadi, target tersebut meleset karena terdapat 48/1.000 yang memiliki anak. Bahkan di Kalimantan Barat memiliki angka yang tinggi yakni 108/1.000 remaja.

"Saya mendorong setiap pemerintah daerah untuk memasukkan Kesejahteraan Keluarga pada NSPK (Norma Standar Prosedur Kriteria). Agar hal ini menjadi perhatian dan political will dari pemerintah," tambahnya.

Hal senada diungkapkan oleh Ketua Komisi IX Dede Macan Yusuf yang meminta pemerintah dan semua pihak terkait untuk lebih memperhatikan kasus gizi buruk.

"Kondisi gizi buruk ini harus menjadi perhatian serius semua pihak," ucapnya saat dihubungi.

Dia juga mengatakan pemerintah pusat maupun pemerintah daerah harus menunjukkan keberpihakan terhadap masalah ketahanan keluarga. "Saya masih melihat bahwa pemerintah belum memiliki keberpihakan pada masalah ketahanan keluarga khususnya masalah pemenuhan gizi bagi anak-anak dan balita," ungkapnya.

Ketidakberpihakan itu tecermin dari besarnya anggaran Direktorat Gizi di Kemenkes yang hanya sekitar 7% dari anggaran kesehatan sebesar Rp75 triliun dalam RAPBN 2016. Sedangkan anggaran BKKBN hanya berkisar di Rp102 miliar untuk RAPBN 2016.

"Masalah gizi dan kependudukkan adalah isu penting yang harus diprioritaskan. Karena kekayaan suatu negara adalah pada kualitas penduduknya," ujarnya.
(mhd)
Berita Terkait
1,3 Juta Warga Pesisir...
1,3 Juta Warga Pesisir Jadi Target Pengentasan Kemiskinan di Tahun 2022
Desa Berperan Penting...
Desa Berperan Penting dalam Pengentasan Kemiskinan Berbasis Budaya
Ganjar Puji Kades Blora...
Ganjar Puji Kades Blora Soal Cara Menurunkan Kemiskinan
Demi Ketahanan Nasional,...
Demi Ketahanan Nasional, Pemerintah Terus Gencarkan Hapus Kemiskinan
42.000 Warga Miskin...
42.000 Warga Miskin Ekstrem di Kota Bandung, Pemkot Bakal Lakukan Ini
Cak Imin Dorong Sinergi...
Cak Imin Dorong Sinergi Antarkementerian untuk Hilangkan Kemiskinan Ekstrem pada 2026
Berita Terkini
TB Hasanuddin Minta...
TB Hasanuddin Minta Panglima TNI Tarik Prajurit yang Jabat di Luar 14 Pos Kementerian Lembaga
2 jam yang lalu
Nota Keberatan Hasto...
Nota Keberatan Hasto Kristiyanto Seret Nama Jokowi
2 jam yang lalu
Hasto Kristiyanto Tiba...
Hasto Kristiyanto Tiba di Ruang Sidang Tipikor, Bacakan Nota Keberatan
2 jam yang lalu
Bus Rombongan Jemaah...
Bus Rombongan Jemaah Umrah Indonesia Terbalik dan Terbakar, 6 WNI Tewas
2 jam yang lalu
Hasto Kristiyanto Bacakan...
Hasto Kristiyanto Bacakan Nota Keberatan atas Dakwaan Jaksa
3 jam yang lalu
Ramai-ramai Pakai Rompi...
Ramai-ramai Pakai Rompi Bertuliskan Hasto Tahanan Politik di Ruang Sidang
3 jam yang lalu
Infografis
Jurusan yang Lulusannya...
Jurusan yang Lulusannya Banyak Dibutuhkan Kementerian Keuangan
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved