PDIP Yakin Antasari Azhar Bisa Bantu Benahi Internalnya
A
A
A
JAKARTA - Niat mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Antasari Azhar masuk Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) direspons positif oleh partai berlambang kepala banteng bermoncong putih itu. Pasalnya, Antasari Azhar diyakini bisa membantu membenahi internal PDIP, terutama pemahaman soal bahaya korupsi.
"Oh ya happy banget kita. Mantan Ketua KPK bisa membantu untuk melakukan pembenahan internal partai ya," ujar Sekretaris Badan, Pendidikan dan Pelatihan Pusat Dewan Pimpinan Pusat PDIP Eva Kusuma Sundari saat dihubungi SINDOnews, Minggu (29/1/2017).
Sebab, kata dia, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri belakangan ini sering marah karena adanya beberapa kader partai yang terjaring operasi tangkap tangan (OTT) KPK.
"Di beberapa kesempatan Bu Mega kan ngomong kader itu harusnya menyelesaikan masalah, bukan malah membuat masalah bagi masyarakat dan mengganggu perwujudan kesejahteraan sosial. Jadi, aku yang ada di kaderisasi happy banget," tutur anggota Komisi XI DPR ini.
Kata dia, Antasari bisa mengintegrasikan perspektif pencegahan korupsi dengan kebijakan. Di samping itu, tiap kader PDIP terutama di pemerintah dituntut mendorong pembenahan tentang antikorupsi ke dalam pelembagaan yang baik. Dia pun memberikan contoh Pemerintah Daerah DKI Jakarta dan Surabaya yang mengimplementasikan e-governance.
"Jadi, dalam waktu singkat, welcome banget aku, menyambut baik. Ini aset ini bagi kita untuk melakukan pembenahan internal, selain juga dia tokoh kan, jadi pasti bagus juga dampaknya bagi PDIP," pungkas sekretaris sekolah partai PDIP ini.
Diketahui, belum lama ini Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengabulkan grasi Antasari Azhar, terpidana kasus pembunuhan Direktur PT Putra Rajawali Banjaran Nasruddin Zulkarnaen. Kemudian, Antasari menemui Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis 26 Januari 2016.
Antasari juga terlihat menghadiri perayaan ulang tahun Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri di Taman Ismail Marzuki, Cikini, Jakarta Pusat, Senin 23 Januari 2017. Kemudian, pada acara debat calon gubernur DKI Jakarta 2017 di Hotel Bidakara, Pancoran, Jakarta, Antasari pun hadir duduk di barisan pendukung pasangan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat.
Adapun pasangan calon kepala daerah itu diusung oleh PDIP, Partai Nasdem, Partai Hanura, dan Partai Golkar. Lalu, dalam wawancara dengan stasiun televisi swasta, Antasari menyatakan akan bergabung ke PDIP.
"Oh ya happy banget kita. Mantan Ketua KPK bisa membantu untuk melakukan pembenahan internal partai ya," ujar Sekretaris Badan, Pendidikan dan Pelatihan Pusat Dewan Pimpinan Pusat PDIP Eva Kusuma Sundari saat dihubungi SINDOnews, Minggu (29/1/2017).
Sebab, kata dia, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri belakangan ini sering marah karena adanya beberapa kader partai yang terjaring operasi tangkap tangan (OTT) KPK.
"Di beberapa kesempatan Bu Mega kan ngomong kader itu harusnya menyelesaikan masalah, bukan malah membuat masalah bagi masyarakat dan mengganggu perwujudan kesejahteraan sosial. Jadi, aku yang ada di kaderisasi happy banget," tutur anggota Komisi XI DPR ini.
Kata dia, Antasari bisa mengintegrasikan perspektif pencegahan korupsi dengan kebijakan. Di samping itu, tiap kader PDIP terutama di pemerintah dituntut mendorong pembenahan tentang antikorupsi ke dalam pelembagaan yang baik. Dia pun memberikan contoh Pemerintah Daerah DKI Jakarta dan Surabaya yang mengimplementasikan e-governance.
"Jadi, dalam waktu singkat, welcome banget aku, menyambut baik. Ini aset ini bagi kita untuk melakukan pembenahan internal, selain juga dia tokoh kan, jadi pasti bagus juga dampaknya bagi PDIP," pungkas sekretaris sekolah partai PDIP ini.
Diketahui, belum lama ini Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengabulkan grasi Antasari Azhar, terpidana kasus pembunuhan Direktur PT Putra Rajawali Banjaran Nasruddin Zulkarnaen. Kemudian, Antasari menemui Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis 26 Januari 2016.
Antasari juga terlihat menghadiri perayaan ulang tahun Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri di Taman Ismail Marzuki, Cikini, Jakarta Pusat, Senin 23 Januari 2017. Kemudian, pada acara debat calon gubernur DKI Jakarta 2017 di Hotel Bidakara, Pancoran, Jakarta, Antasari pun hadir duduk di barisan pendukung pasangan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat.
Adapun pasangan calon kepala daerah itu diusung oleh PDIP, Partai Nasdem, Partai Hanura, dan Partai Golkar. Lalu, dalam wawancara dengan stasiun televisi swasta, Antasari menyatakan akan bergabung ke PDIP.
(kri)