Fraksi PKS: Tidak Masalah Presidential Threshold Nol Persen
A
A
A
JAKARTA - Seluruh fraksi partai politik di DPR sedang menyusun daftar inventaris masalah (DIM) terkait pembahasan revisi Undang-undang Pemilu.
Poin ambang batas pencalonan presiden atau presidential threshold menjadi salah satu poin penting yang menjadi perhatian seluruh fraksi.
Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Jazuli Juwaini mengatakan, hingga kini fraksinya belum mematok angka ambang batas pengajuan presiden dalam pembahasan revisi UU Pemilu.
Jazuli mengatakan, PKS siap jika nantinya angka ambang batas pengajuan presiden dipatok pada angka tinggi ataupun di angka rendah. "Kita masih lakukan kajian terhadap semua poin. Kalau PKS sih mau 20-25% oke, 0% juga tidak ada masalah," kata Jazuli di Gedung DPR, Senayan, Jakarta Selatan, Jumat (13/1/2017). (Baca juga: Yusril: Pemerintah Cari Akal Batasi Parpol Usung Capres)
Kendati demikian, Jazuli memberi catatan terkait angka ambang batas parlemen (parlementary threshold). PKS menghendaki agar angka ambang batas parlemen tidak naik terlalu tinggi.
Jazuli mengatakan, kenaikan angka ambang batas parlemen berpotensi melemahkan partai politik.
"Ya kalaupun harus dinaikkan, ya 4% lah paling tinggi. Kita harus ada progres penyederhanaan partai politik tapi jangan membunuh demokrasi. Dari awal kita sudah naik dari 2,5%," ucap Jazuli.
Poin ambang batas pencalonan presiden atau presidential threshold menjadi salah satu poin penting yang menjadi perhatian seluruh fraksi.
Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Jazuli Juwaini mengatakan, hingga kini fraksinya belum mematok angka ambang batas pengajuan presiden dalam pembahasan revisi UU Pemilu.
Jazuli mengatakan, PKS siap jika nantinya angka ambang batas pengajuan presiden dipatok pada angka tinggi ataupun di angka rendah. "Kita masih lakukan kajian terhadap semua poin. Kalau PKS sih mau 20-25% oke, 0% juga tidak ada masalah," kata Jazuli di Gedung DPR, Senayan, Jakarta Selatan, Jumat (13/1/2017). (Baca juga: Yusril: Pemerintah Cari Akal Batasi Parpol Usung Capres)
Kendati demikian, Jazuli memberi catatan terkait angka ambang batas parlemen (parlementary threshold). PKS menghendaki agar angka ambang batas parlemen tidak naik terlalu tinggi.
Jazuli mengatakan, kenaikan angka ambang batas parlemen berpotensi melemahkan partai politik.
"Ya kalaupun harus dinaikkan, ya 4% lah paling tinggi. Kita harus ada progres penyederhanaan partai politik tapi jangan membunuh demokrasi. Dari awal kita sudah naik dari 2,5%," ucap Jazuli.
(dam)