Korban Bencana Perlu Diberikan Dukungan Psikologi Sosial
A
A
A
JAKARTA - Pemerintah, terus memberikan perhatian kepada para korban bencana alam. Salah satunya para korban banjir bandang di Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Kemarin pemerintah melalui Menteri Sosial (Mensos) Khofifah Indar Parawansa kembali mengunjungi Bima, NTB. Tujuan kunjungan tersebut untuk mengecek proses pemulihan setelah terjadinya banjir bandang yang melanda wilayah tersebut.
Melalui siaran pers yang diterima SINDOnews, Rabu (10/1/2017) Khofifah mengatakan, selain bantuan logistik, para korban juga perlu diberikan dukungan psikologi sosial. Sasaran utamanya, kata dia anak-anak, lansia, dan wanita dewasa.
Dia berharap, mereka tidak mengalami trauma berkepanjangan dan bisa melanjutkan hidup dengan penuh semangat. "Bantuan logistik, bantuan jaminan hidup, dan santunan. Totalnya Rp6,9 miliar," ujar Khofifah.
Berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana, banjir besar yang terjadi di Kota Bima telah menyebabkan 105.758 jiwa terdampak di 5 Kecamatan (33 kelurahan) dan 104.378 jiwa yang mengungsi. (Baca: Rescue Perindo Minta Masyarakat Waspada Puncak Musim Hujan)
Lima kecamatan tersebut, Kecamatan Rasanae Timur, Kecamatan Mpuda, Kecamatan Raba, Kecamatan Rasanae Barat, dan Kecamatan Asakota. Sementara di Kabupaten Bima, dampak banjir menyebabkan 608 jiwa terdampak di tiga Kecamatan Sape, Kecamatan Wawo, dan Kecamatan Ambalawi.
Kemarin pemerintah melalui Menteri Sosial (Mensos) Khofifah Indar Parawansa kembali mengunjungi Bima, NTB. Tujuan kunjungan tersebut untuk mengecek proses pemulihan setelah terjadinya banjir bandang yang melanda wilayah tersebut.
Melalui siaran pers yang diterima SINDOnews, Rabu (10/1/2017) Khofifah mengatakan, selain bantuan logistik, para korban juga perlu diberikan dukungan psikologi sosial. Sasaran utamanya, kata dia anak-anak, lansia, dan wanita dewasa.
Dia berharap, mereka tidak mengalami trauma berkepanjangan dan bisa melanjutkan hidup dengan penuh semangat. "Bantuan logistik, bantuan jaminan hidup, dan santunan. Totalnya Rp6,9 miliar," ujar Khofifah.
Berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana, banjir besar yang terjadi di Kota Bima telah menyebabkan 105.758 jiwa terdampak di 5 Kecamatan (33 kelurahan) dan 104.378 jiwa yang mengungsi. (Baca: Rescue Perindo Minta Masyarakat Waspada Puncak Musim Hujan)
Lima kecamatan tersebut, Kecamatan Rasanae Timur, Kecamatan Mpuda, Kecamatan Raba, Kecamatan Rasanae Barat, dan Kecamatan Asakota. Sementara di Kabupaten Bima, dampak banjir menyebabkan 608 jiwa terdampak di tiga Kecamatan Sape, Kecamatan Wawo, dan Kecamatan Ambalawi.
(kur)