Panglima TNI Ungkap Ancaman NKRI Mulai dari Narkoba hingga ISIS

Rabu, 28 Desember 2016 - 15:30 WIB
Panglima TNI Ungkap...
Panglima TNI Ungkap Ancaman NKRI Mulai dari Narkoba hingga ISIS
A A A
JAKARTA - Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo berbicara di hadapan Alumni Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM). Dalam kesempatan itu, Gatot memaparkan sejumlah hal yang berpotensi ‎akan mengancam negara kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Gatot menjelaskan tentang permasalahan narkoba yang gencar menggerogoti pemuda Indonesia. Menurutnya, penyalahgunaan narkoba di Indonesia diyakini memiliki keterkaitan dengan strategi proxy war.

"Sasaran narkoba jelas adalah merusak generasi bangsa, sehingga negara kesulitan untuk membentuk generasi muda yang berkualitas," ucap Gatot dalam ceramah umumnya, di Auditorium Kantor PP Muhammadiyah‎, Jakarta, Rabu (27/12/2016).

Ancaman berikutnya berkenaan dengan perkembangan terorisme di dunia. Menurutnya, munculnya Islamic State of Iraq Syria (ISIS) harus diwaspadai betul oleh Indonesia. Apalagi dia mendengar kelompok ekstrimis ini akan membangun markas di wilayah Filipina.

Selanjutnya persaingan ekonomi. Gatot menjelaskan, sektor energi menjadi latar belakang negara-negara ‎untuk mengintensifkan persaingannya. Diakuinya, perang yang melanda kawasan Timur Tengah tidak lepas dari perebutan energi dan minyak, di samping dalih agama.

Gatot menjelaskan, persaingan ini telah diprediksi banyak pengamat sejak jauh-jauh hari, yang berefek pada gejala ekuator, atau potensi perpindahan penduduk secara besar-besaran dari satu negara ke negara lain.

Selanjutnya kata Gatot, perang media sosial (medsos) yang cenderung tidak akurat kebenarannya‎ alias hoax. Menurutnya, gejala ini semakin menguat akhir-akhir ini.

Bahkan pascaaksi 411 dan 212 yang dilakukan umat Islam beberapa waktu lalu, salah satu anggota TNI dituding melakukan pemukulan terhadap Imam Besar FPI, Habib Rizieq Shihab. Menurutnya, berita itu nyatanya hoax.

"Saya perintahkan langsung bawahan saya untuk mengkroscek kebenaran itu, ambil tindakan tegas kalau benar, dan ternyata informasi itu diberitakan media luar di Australia," ungkapnya.

Terakhir kata Gatot, bonus demografi yang dimiliki Indonesia. Menurutnya, dengan kekayaan alam yang melimpah, Indonesia berada dalam incaran negara-negara luar.

Diakuinya, hal ini telah diingatkan Presiden pertama Soekarno dan Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat dalam pidatonya selepas dilantik dan diambil sumpahnya sebagai Presiden 2014 lalu.

‎"Bonus demografi tidak ada masalah jika pendidikan bagus dan lain-lain. Kalau pengangguran dan pendidikan negatif maka bonus demografi akan mengancam," pungkasnya.
(maf)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1039 seconds (0.1#10.140)