Cak Imin Sebut Enam Nilai yang Patut Diteladani dari Gus Dur
A
A
A
JAKARTA - Ketua Umum DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar memberikan testimoni dalam Haul Ketujuh mendiang Presiden keempat Abdurrahman Wahid alias Gus Dur.
Pria yang akrab disapa Cak Imin ini menyebutkan enam nilai yang perlu diteladani dari sosok Gus Dur. Pertama, adalah ketauhidan yang terlihat dari Gus Dur.
Cak Imin menilai, ketauhidan Gus Dus sudah melampaui umat pada umumnya, serta kalangan para kiai.
"Istilahnya, Gus Dur tidak ada rasa takut dan sedih lagi dalam penderitaan. Keimanannya kuat dan tinggi," ucap Cak Imin, di Graha Gus Dur, Kantor DPP PKB, Jakarta, Selasa (27/12/2016).
"Kalau beragama, tidak sombong lagi. Gus Dur juga hidupnya selalu menderita dan tidak pernah hidup dalam posisi nyaman," imbuhnya.
Kedua, rasa kemanusiaan yang ditunjukkan Gus Dur. Cak Imin menganggap dalam urusan kemanusiaan, Gus Dur tidak pernah melihat latar belakang agama, suku, dan latar belakang sosial.
Ketiga masalah keadilan. Menurutnya, praktik kehidupan Gus Dur sehari-hari selalu mengedepankan keadilan. Menurut Cak Imin, Gus Dur tumbuh menjadi guru dan pendidik dan negarawan yang adil sejak di dunia pesantren.
Keempat kata Cak Imin, Gus Dur meneladani masalah kebersamaan dan persamaan, kemudian kelima mengajarkan pentingnya silaturahmi dan komunikasi, dan yang keenam soal perdamaian.
"Ini nilai-nilai yang diajarkan dan terus jadi pilar PKB. Gus Dur dijatuhkan dari presiden, setelah jatuh biasa-biasa saja. Silaturahim dilakukan, tidak sakit hati," pungkasnya.
Pria yang akrab disapa Cak Imin ini menyebutkan enam nilai yang perlu diteladani dari sosok Gus Dur. Pertama, adalah ketauhidan yang terlihat dari Gus Dur.
Cak Imin menilai, ketauhidan Gus Dus sudah melampaui umat pada umumnya, serta kalangan para kiai.
"Istilahnya, Gus Dur tidak ada rasa takut dan sedih lagi dalam penderitaan. Keimanannya kuat dan tinggi," ucap Cak Imin, di Graha Gus Dur, Kantor DPP PKB, Jakarta, Selasa (27/12/2016).
"Kalau beragama, tidak sombong lagi. Gus Dur juga hidupnya selalu menderita dan tidak pernah hidup dalam posisi nyaman," imbuhnya.
Kedua, rasa kemanusiaan yang ditunjukkan Gus Dur. Cak Imin menganggap dalam urusan kemanusiaan, Gus Dur tidak pernah melihat latar belakang agama, suku, dan latar belakang sosial.
Ketiga masalah keadilan. Menurutnya, praktik kehidupan Gus Dur sehari-hari selalu mengedepankan keadilan. Menurut Cak Imin, Gus Dur tumbuh menjadi guru dan pendidik dan negarawan yang adil sejak di dunia pesantren.
Keempat kata Cak Imin, Gus Dur meneladani masalah kebersamaan dan persamaan, kemudian kelima mengajarkan pentingnya silaturahmi dan komunikasi, dan yang keenam soal perdamaian.
"Ini nilai-nilai yang diajarkan dan terus jadi pilar PKB. Gus Dur dijatuhkan dari presiden, setelah jatuh biasa-biasa saja. Silaturahim dilakukan, tidak sakit hati," pungkasnya.
(maf)