Ditangkap, Rachmawati Nilai Pemerintah Jokowi Represif
A
A
A
JAKARTA - Polisi menangkap putri Presiden pertama Soekarno, Rachmawati Soekarnoputri karena dicurigai melakukan tidakan penggulingan kekuasaan atau makar.
Tidak hanya Rachmawati, polisi juga menangkap sembilan orang lainnya. Saat ini mereka sedang menjalani pemeriksaan di Markas Korps (Mako) Brimob, Kelapa Dua, Kota Depok, Jawa Barat.
"Ini pemerintahan sangat represif," kata Juru Bicara Rahmawati, Teguh Santoso menirukan ucapan Rachmawati di Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, Jumat (2/12/2016).
Menurut dia, Rachmawati kecewa dituduh makar. Bahkan, kata dia, Rahmawati merasa baru kali ini diperlakukan seperti ini. "Saya anak Proklamator kok diperlakukan seperti ini," kata Teguh menirukan ucapan Rachmawati. (Baca juga: Dicurigai Makar, 10 Tokoh dan Aktivis Diperiksa di Mako Brimob)
Menurut dia, Rachmawati menganggap penangkapan dirinya merupakan tindakan melanggar hak asasi manusia (HAM). Pasalnya dirinya sempat dilarang menghubungi dokter pribadi.
"Saya sekarang sedang kurang sehat. Saya bawa tabung oksigen," kata Teguh menirukan ucapan adik Megawati Soekarnoputri itu.
Tidak hanya Rachmawati, polisi juga menangkap sembilan orang lainnya. Saat ini mereka sedang menjalani pemeriksaan di Markas Korps (Mako) Brimob, Kelapa Dua, Kota Depok, Jawa Barat.
"Ini pemerintahan sangat represif," kata Juru Bicara Rahmawati, Teguh Santoso menirukan ucapan Rachmawati di Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, Jumat (2/12/2016).
Menurut dia, Rachmawati kecewa dituduh makar. Bahkan, kata dia, Rahmawati merasa baru kali ini diperlakukan seperti ini. "Saya anak Proklamator kok diperlakukan seperti ini," kata Teguh menirukan ucapan Rachmawati. (Baca juga: Dicurigai Makar, 10 Tokoh dan Aktivis Diperiksa di Mako Brimob)
Menurut dia, Rachmawati menganggap penangkapan dirinya merupakan tindakan melanggar hak asasi manusia (HAM). Pasalnya dirinya sempat dilarang menghubungi dokter pribadi.
"Saya sekarang sedang kurang sehat. Saya bawa tabung oksigen," kata Teguh menirukan ucapan adik Megawati Soekarnoputri itu.
(dam)