95 Juta Penduduk Indonesia Belum Memiliki Akses Air Minum Layak
A
A
A
JAKARTA - Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Puan Maharani membuka acara City Sanitation Summit XVI di Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh. Acara tersebut diselenggarakan Aliansi Kabupaten/Kota Peduli Sanitasi (AKKOPSI) dan Program Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
Dalam acara itu Puan Maharani menyampaikan, air minum dan sanitasi yang layak sangat dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan dasar manusia. Akses air
minum dan sanitasi, kata dia merupakan infrastruktur dasar yang sangat penting dalam membangun manusia yang sehat.
"Dibutuhkan dukungan, kepedulian, tanggung jawab dan gotong royong kita semua dalam menjaga pelestarian sumber air, serapannya, dan perilaku hidup bersih menjaga lingkungan guna memperluas akses air minum dan sanitasi,” ujar Puan di Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh, Kamis, (24/11/2016).
Menurutnya, pembangunan infrastruktur dasar air minum dan sanitasi juga selaras dengan Gerakan Masyarakat untuk Hidup Sehat (Germas) yang diluncurkan sebagai upaya bersama untuk menjalankan perilaku hidup bersih dan sehat. Masyarakat yang sehat, lanjut dia akan meningkatkan produktivitas masyarakat dalam menjalankan aktivitas sehari-hari.
Putri kandung Megawati Soekarnoputri ini menambahkan, sekarang masih terdapat 95 juta penduduk (atau 37%) belum memiliki akses air minum layak dan masih terdapat 120 juta penduduk (atau 47%) belum memiliki sanitasi yang layak. Atas kondisi tersebut, dia berharap program akses air minum dan sanitasi dapat diperluas untuk menjangkau wilayah-wilayah padat penduduk, wilayah perdesaan, wilayah nelayan, dan daerah tertinggal lainnya.
Upaya perluasan akses air minum dan sanitasi yang layak, diterangkan dia selain melalui program Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, juga dilakukan melalui pembangunan berbasis masyarakat menggunakan APBDes. (Baca: Jaga Kekayaan Alam, Megawati Minta Anggaran Riset Ditingkatkan)
"Saya berharap, pelaksanaan City Sanitation Summit ini memberikan momentum bagi upaya percepatan perluasan akses air minum dan sanitasi yang layak untuk masyarakat Indonesia,” terangnya.
Dalam acara itu Puan Maharani menyampaikan, air minum dan sanitasi yang layak sangat dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan dasar manusia. Akses air
minum dan sanitasi, kata dia merupakan infrastruktur dasar yang sangat penting dalam membangun manusia yang sehat.
"Dibutuhkan dukungan, kepedulian, tanggung jawab dan gotong royong kita semua dalam menjaga pelestarian sumber air, serapannya, dan perilaku hidup bersih menjaga lingkungan guna memperluas akses air minum dan sanitasi,” ujar Puan di Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh, Kamis, (24/11/2016).
Menurutnya, pembangunan infrastruktur dasar air minum dan sanitasi juga selaras dengan Gerakan Masyarakat untuk Hidup Sehat (Germas) yang diluncurkan sebagai upaya bersama untuk menjalankan perilaku hidup bersih dan sehat. Masyarakat yang sehat, lanjut dia akan meningkatkan produktivitas masyarakat dalam menjalankan aktivitas sehari-hari.
Putri kandung Megawati Soekarnoputri ini menambahkan, sekarang masih terdapat 95 juta penduduk (atau 37%) belum memiliki akses air minum layak dan masih terdapat 120 juta penduduk (atau 47%) belum memiliki sanitasi yang layak. Atas kondisi tersebut, dia berharap program akses air minum dan sanitasi dapat diperluas untuk menjangkau wilayah-wilayah padat penduduk, wilayah perdesaan, wilayah nelayan, dan daerah tertinggal lainnya.
Upaya perluasan akses air minum dan sanitasi yang layak, diterangkan dia selain melalui program Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, juga dilakukan melalui pembangunan berbasis masyarakat menggunakan APBDes. (Baca: Jaga Kekayaan Alam, Megawati Minta Anggaran Riset Ditingkatkan)
"Saya berharap, pelaksanaan City Sanitation Summit ini memberikan momentum bagi upaya percepatan perluasan akses air minum dan sanitasi yang layak untuk masyarakat Indonesia,” terangnya.
(kur)