Megawati Seharusnya Juga Ajak SBY dan Prabowo Berdialog
A
A
A
JAKARTA - Komunikasi politik yang dilakukan Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Sukarnoputri dengan sejumlah pemimpin partai politik pendukung pemerintah menuai kritik.
Politikus Muda Partai Golkar Ahmad Doli Kurnia mengatakan, komunikasi politik menjadi faktor penting dalam membangun bangsa sebesar Indonesia. Pertemuan antar elite politik, pemimpin partai, dan pengambil kebijakan adalah sesuatu yang seharusnya sering terjadi.
"Bila kita menginginkan Indonesia tetap harmonis dan damai, tentu kita berharap dimulai dari adanya pertemuan, dialog, kesepahaman, dan pandangan yang sama tentang bangsa serta dinamikanya dari para pemimpin, elite, dan tokohnya," ujar Doli kepada Sindonews, Selasa (22/11/2016).
Namun demikian, Doli mengingatkan ada hal yang tak kalah penting yakni berjalannya mekanisme dialog dan pemenuhan aspirasi antara elite dan masyarakat. Dialog yang lebih luas dengan melibatkan partai di luar koalisi juga penting dilakukan.
"Yang akan menjadi luar biasa dan berdampak positif adalah apabila Megawati bersama partai koalisinya melakukan pertemuan dan dialog tentang masalah bangsa dengan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono, atau dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, atau juga dengan Presiden PKS Sohibul Iman," ucap Doli.
Doli pun mengkritisi pertemuan antara Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto dan Megawati Soekarnoputeri yang dilakukan akhir pekan lalu. Menurut Doli, pertemuan bertajuk membahas masalah bangsa itu menjadi sempit dan tak bermakna karena spesifik membicarakan Pilgub DKI Jakarta serta berujung pada penegasan dukungan terhadap Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
Ditamabahkannya, para elite politik seolah menutup mata dan telinga, serta mengabaikan dinamika kebangsaan yang terjadi akhir-akhir ini. Para elite politik bergeming dari reaksi jutaan masyarakat terhadap penistaan agama yang dilakukan Ahok.
"Hal itu menunjukkan bahwa mereka masih lebih mengedepankan kepentingannya dan berjarak dengan rakyat," kata Doli.
Politikus Muda Partai Golkar Ahmad Doli Kurnia mengatakan, komunikasi politik menjadi faktor penting dalam membangun bangsa sebesar Indonesia. Pertemuan antar elite politik, pemimpin partai, dan pengambil kebijakan adalah sesuatu yang seharusnya sering terjadi.
"Bila kita menginginkan Indonesia tetap harmonis dan damai, tentu kita berharap dimulai dari adanya pertemuan, dialog, kesepahaman, dan pandangan yang sama tentang bangsa serta dinamikanya dari para pemimpin, elite, dan tokohnya," ujar Doli kepada Sindonews, Selasa (22/11/2016).
Namun demikian, Doli mengingatkan ada hal yang tak kalah penting yakni berjalannya mekanisme dialog dan pemenuhan aspirasi antara elite dan masyarakat. Dialog yang lebih luas dengan melibatkan partai di luar koalisi juga penting dilakukan.
"Yang akan menjadi luar biasa dan berdampak positif adalah apabila Megawati bersama partai koalisinya melakukan pertemuan dan dialog tentang masalah bangsa dengan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono, atau dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, atau juga dengan Presiden PKS Sohibul Iman," ucap Doli.
Doli pun mengkritisi pertemuan antara Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto dan Megawati Soekarnoputeri yang dilakukan akhir pekan lalu. Menurut Doli, pertemuan bertajuk membahas masalah bangsa itu menjadi sempit dan tak bermakna karena spesifik membicarakan Pilgub DKI Jakarta serta berujung pada penegasan dukungan terhadap Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
Ditamabahkannya, para elite politik seolah menutup mata dan telinga, serta mengabaikan dinamika kebangsaan yang terjadi akhir-akhir ini. Para elite politik bergeming dari reaksi jutaan masyarakat terhadap penistaan agama yang dilakukan Ahok.
"Hal itu menunjukkan bahwa mereka masih lebih mengedepankan kepentingannya dan berjarak dengan rakyat," kata Doli.
(kri)