Trump Presiden AS, Hubungan Islam dan AS Tidak Ada Masalah
A
A
A
JAKARTA - Rakyat Amerika Serikat (AS) telah memilih Donald Trump sebagai Presiden baru AS. Organisasi Massa Islam Al Washliyah mengaku, terpilihnya Trump tidak akan mempengaruhi hubungan Islam dan AS.
"Saya kira enggak masalah, karena Amerika punya sistem yang mapan," kata Ketua Umum Al Washiliyah Yusnar Yusuf, di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (9/11/2016).
Yusnar mengatakan, tidak khawatir mengenai pernyataan Trump yang dinilai tidak menguntungkan umat Islam.
Menurutnya, pernyataan Trump dimaksudkan bagi kelompok radikal dan terorisme, bukan umat Islam pada umumnya. "Nanti kita sendiri yang malu kalau kritik. Itu kan buat keamanan nasional mereka," ungkapnya.
Yusnar menilai, komunikasi antara dunia Islam dan AS sejak dulu terbilang baik. Diakuinya, AS memiliki kepentingan dengan umat Islam termasuk di Indonesia. Sehingga jika AS memusuhi Islam, maka mereka akan mengalami kerugian sendiri.
"Soal pernyataan Trump yang sering keras dan kritik Islam, saya kira itu bagian dari kampanye untuk meraih suara," tandasnya.
"Saya kira enggak masalah, karena Amerika punya sistem yang mapan," kata Ketua Umum Al Washiliyah Yusnar Yusuf, di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (9/11/2016).
Yusnar mengatakan, tidak khawatir mengenai pernyataan Trump yang dinilai tidak menguntungkan umat Islam.
Menurutnya, pernyataan Trump dimaksudkan bagi kelompok radikal dan terorisme, bukan umat Islam pada umumnya. "Nanti kita sendiri yang malu kalau kritik. Itu kan buat keamanan nasional mereka," ungkapnya.
Yusnar menilai, komunikasi antara dunia Islam dan AS sejak dulu terbilang baik. Diakuinya, AS memiliki kepentingan dengan umat Islam termasuk di Indonesia. Sehingga jika AS memusuhi Islam, maka mereka akan mengalami kerugian sendiri.
"Soal pernyataan Trump yang sering keras dan kritik Islam, saya kira itu bagian dari kampanye untuk meraih suara," tandasnya.
(maf)