Ibas: Jangan Cederai Demokrasi!
A
A
A
JAKARTA - Fraksi Partai Demokrat di DPR meminta jangan ada pihak yang mencederai demokrasi dengan komentar-komentar membingungkan rakyat. Misalnya, seolah-olah ada yang mengatur aksi demonstrasi 4 November lalu.
Ketua Fraksi Partai Demokrat, Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) mengatakan, pasca reformasi penyampaian pendapat di Indonesia lebih baik, demokratis, dan semakin dewasa.
Ibas berharap tidak ada pihak yang mencederai kebebasan berekspresi rakyat Indonesia dengan komentar-komentar membingungkan rakyat, seolah-olah ada yang mengatur demonstrasi 4 November.
"Demokrasi saat ini sudah lebih baik, seharusnya pemerintah atau pihak-pihak lain mendukung dan menyambut baik masyarakat untuk berekspresi sepanjang tidak anarkis, tidak rusuh dan tidak merusak," kata Ibas melalui keterangan tertulisnya, Rabu (9/11/2016).
Ibas menjelaskan selama 10 tahun kepemimpinan SBY, tidak sedikit terjadi hal-hal yang berkaitan dengan protes dan unjuk rasa.
Dia menilai hal tersebut sangat lumrah sepanjang konstruktif dan dilakukan melalui cara yang baik sesuai aturan. Putra SBY itu menilai demokrasi yang baik adalah bermartabat, beretika dan bermoral.
"Kami berpesan agar semua pihak menghormati golongan atau pihak tertentu. Dalam kasus Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) seharusnya tidak perlu terjadi, sepanjang semua pihak, termasuk para pemimpinnya menghormati empat pilar kebangsaan, yaitu UUD 1945, Pancasila, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika," tuturnya.
Ketua Fraksi Partai Demokrat, Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) mengatakan, pasca reformasi penyampaian pendapat di Indonesia lebih baik, demokratis, dan semakin dewasa.
Ibas berharap tidak ada pihak yang mencederai kebebasan berekspresi rakyat Indonesia dengan komentar-komentar membingungkan rakyat, seolah-olah ada yang mengatur demonstrasi 4 November.
"Demokrasi saat ini sudah lebih baik, seharusnya pemerintah atau pihak-pihak lain mendukung dan menyambut baik masyarakat untuk berekspresi sepanjang tidak anarkis, tidak rusuh dan tidak merusak," kata Ibas melalui keterangan tertulisnya, Rabu (9/11/2016).
Ibas menjelaskan selama 10 tahun kepemimpinan SBY, tidak sedikit terjadi hal-hal yang berkaitan dengan protes dan unjuk rasa.
Dia menilai hal tersebut sangat lumrah sepanjang konstruktif dan dilakukan melalui cara yang baik sesuai aturan. Putra SBY itu menilai demokrasi yang baik adalah bermartabat, beretika dan bermoral.
"Kami berpesan agar semua pihak menghormati golongan atau pihak tertentu. Dalam kasus Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) seharusnya tidak perlu terjadi, sepanjang semua pihak, termasuk para pemimpinnya menghormati empat pilar kebangsaan, yaitu UUD 1945, Pancasila, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika," tuturnya.
(dam)