Pertemuan dengan Prabowo Jadi Penyelamat Jokowi?
A
A
A
JAKARTA - Pertemuan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di Bogor, Jawa Barat, Senin 31 Oktober 2016, diyakini sangat berdampak pada kondisi terkini.
Hal itu dikatakan pengamat politik dari Universitas Jayabaya Igor Dirgantara. Menurutnya pertemuan itu bisa menjadi katup penyelamat bagi kegaduhan politik yang terjadi menjelang Pilkada 2017.
"Pertemuan Prabowo-Jokowi adalah bahasa simbol komunikasi politik yang bisa berfungsi sebagai katup penyelamat, karena kegaduhan politik yang terjadi jelang dilaksanakannya pilkada tahun depan," kata Igor Dirgantara kepada Sindonews, Selasa (1/11/2016).
Artinya lanjut dia, konsultasi pemimpin formal dan informal sangat dibutuhkan publik untuk memberi perasaan nyaman. Menurutnya, simbol komunikasi itu diperlihatkan dengan kebersamaan keduanya menaiki kuda.
"Ada sebuah pepatah yang mengatakan bahwa kejarlah kuda dengan menunggangi kuda juga," tuturnya.
Dia menambahkan, jika ingin mengejar kuda dengan menunggangi kuda yang lebih hebat, akan jauh lebih mudah mengejar kuda di depan.
"Ini punya arti filosofis bahwa untuk mengejar atau mendapat kepercayaan maka seseorang tersebut harus bisa memanfaatkan reputasi, trust dari partner yang bersangkutan untuk menjadi kepercayaan dan reputasi bagi dirinya sendiri," imbuhnya.
Diakuinya, pertemuan kemarin menunjukkan bahwa Prabowo adalah tokoh nasional penting yang mempunyai basis massa kuat. Karena setiap persoalan bangsa wajib untuk menggandeng Prabowo untuk dikonsultasikan, misalnya soal perekonomian nasional bangsa.
Hal itu dikatakan pengamat politik dari Universitas Jayabaya Igor Dirgantara. Menurutnya pertemuan itu bisa menjadi katup penyelamat bagi kegaduhan politik yang terjadi menjelang Pilkada 2017.
"Pertemuan Prabowo-Jokowi adalah bahasa simbol komunikasi politik yang bisa berfungsi sebagai katup penyelamat, karena kegaduhan politik yang terjadi jelang dilaksanakannya pilkada tahun depan," kata Igor Dirgantara kepada Sindonews, Selasa (1/11/2016).
Artinya lanjut dia, konsultasi pemimpin formal dan informal sangat dibutuhkan publik untuk memberi perasaan nyaman. Menurutnya, simbol komunikasi itu diperlihatkan dengan kebersamaan keduanya menaiki kuda.
"Ada sebuah pepatah yang mengatakan bahwa kejarlah kuda dengan menunggangi kuda juga," tuturnya.
Dia menambahkan, jika ingin mengejar kuda dengan menunggangi kuda yang lebih hebat, akan jauh lebih mudah mengejar kuda di depan.
"Ini punya arti filosofis bahwa untuk mengejar atau mendapat kepercayaan maka seseorang tersebut harus bisa memanfaatkan reputasi, trust dari partner yang bersangkutan untuk menjadi kepercayaan dan reputasi bagi dirinya sendiri," imbuhnya.
Diakuinya, pertemuan kemarin menunjukkan bahwa Prabowo adalah tokoh nasional penting yang mempunyai basis massa kuat. Karena setiap persoalan bangsa wajib untuk menggandeng Prabowo untuk dikonsultasikan, misalnya soal perekonomian nasional bangsa.
(maf)