Makanan Jamaah Haji Indonesia Masih Bermasalah

Minggu, 11 September 2016 - 14:45 WIB
Makanan Jamaah Haji Indonesia Masih Bermasalah
Makanan Jamaah Haji Indonesia Masih Bermasalah
A A A
JAKARTA - Permasalahan katering yang diterima jamaah haji Indonesia di Mekah masih ditemukan. Permasalahan itu ditemukan setelah Komisi VIII DPR melakukan kunjungan ke beberapa pemondokan di wilayah Mahbas Jin dan Syisah Raudhah.

"Terungkap dua masalah utama katering yang muncul adalah soal nasi yang belum matang dan lauk yang hampir basi sehingga tidak bisa dikonsumsi para jamaah,” kata Anggota Komisi VIII DPR Ledia Hanifa Amaliah‎ dalam keterangan tertulisnya, Minggu (11/9/2016).

Dirinya menambahkan, basinya‎ lauk dan sayur ini bisa karena beberapa sebab. Sayur misalnya, cenderung menggunakan bahan frozen yang tidak segar, hingga cepat basi usai pengolahan.

"Bila penyimpanannya atau pengolahannya tidak tepat juga bisa berakibat cepat basi. Sementara nasi bisa jadi karena terlalu cepat diangkat sebelum purna," ucapnya.

Ke depan lanjut dia, hal ini harus menjadi catatan khusus pemerintah pada katering yang bersangkutan dan katering-katering lain secara umum. "Sebab urusan konsumsi bagi para jamaah ini adalah urusan krusial,” tutur Legislator PKS dari Daerah Pemilihan Jawa Barat I ini.

Dirinya juga menemukan bagaimana para jamaah haji dari beberapa pemondokan yang tidak memiliki kantin, kesulitan mendapatkan makanan usai jatah katering di Mekah berakhir pada 6 September lalu.

Dikatakannya, selama di Mekah jamaah haji mendapat jatah katering selama 24 kali atau 12 hari. "Setelah itu mereka harus mencari sendiri dalam beberapa hari masa tinggal di Mekah yang tersisa," ungkapnya.

Sayangnya sambung dia, tidak semua pemondokan menyediakan kantin, sehingga para jamaah yang pemondokannya tidak berkantin harus antri panjang di pemondokan lain atau memilih beli pada pedagang kaki lima.

"Padahal pedagang kali lima tidak selalu ada dan bahkan seringnya dikejar Satpol PP ala Arab Saudi saat berjualan,” pungkasnya.
(maf)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5834 seconds (0.1#10.140)