Aktivis 98 Nilai BG Punya Kemampuan Mumpuni di Bidang Intelijen
A
A
A
JAKARTA - Aktivis 98 tergabung dalam Jaringan Aktivis Reformasi Indonesia (Jari 98) mengapresiasi keputusan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang menunjuk Komjen Pol Budi Gunawan sebagai calon tunggal Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) mengantikan Sutiyoso.
"Penunjukan Komjen Budi Gunawan sudah tepat dan layak menjabat sebagai Kepala BIN," ujar Ketua Presidium Jari 98 Willy Prakarsa lewat rilis yang diterima Sindonews, Sabtu (3/9/2016).
Menurut Willy, BG sapaan akrab Budi Gunawan itu memiliki kompetensi yang mumpuni untuk menggeluti bidang intelijen. Apalagi, kata dia, pentingnya Kepala BIN sebagai mata dan telinga dari presiden, sehingga mampu memberikan analisis dari produk intelijen kepada presiden sebagai end user dari BIN.
"Alhamdulillah usulan Jari 98 yang dari awal berjuang agar BG menjadi Kepala BIN akhirnya diamini Presiden Jokowi," ucapnya.
Lebih lanjut, Willy memastikan BG adalah figur yang cerdas, berani, dan konservatif dalam mengambil tindakan. BG juga disebut memiliki pengalaman bidang intelijen keamanan.
Sebab, BG pernah menjabat Kapolda Jambi dan Kapolda Bali yang membawahi Direktorat Intel dan Propam Polda. Ditambah pernah menjabat sebagai Kadiv Propam Polri Polri yang bertugas untuk melakukan pengamanan dan intelijen di Mabes Polri.
Dari rentetan karir tersebut, Willy pun merasa yakin BG akan pro terhadap keinginan masyarakat. "Pemulihan ekonomi akan berangsur kembali normal menuju masyarakat Indonesia sejahtera. Sesuai dengan cita-cita proklamasi kemerdekaan RI 1945," sebut dia.
Lebih jauh, kata Willy, pihaknya akan mengajak semua aktivis elemen pergerakan untuk terus memberikan dukungan pada pemerintahan Jokowi, sesuai pada slogan dan peribahasa 'Bersatu Kita Teguh dan Bercerai Kita Runtuh'.
"Tetap pada semangat Pancasilaisme dan Preambule UUD 1945," jelasnya.
Willy menambahkan, Polri di bawah Jenderal Pol Tito Karnavian pun akan berjalan maksimal dalam proses regenerasi. Sehingga Tito akan mampu mereformasi Polri menjadi institusi yang profesional dalam menjaga keamanan dan ketertiban serta mengayomi masyarakat.
"Kebijakan Tito yang fokus pada reformasi internal Polri akan membuat konsep yang jelas dan spesifik dan menjadi harapan yang baik untuk perbaikan Polri ke depan," tandasnya.
"Penunjukan Komjen Budi Gunawan sudah tepat dan layak menjabat sebagai Kepala BIN," ujar Ketua Presidium Jari 98 Willy Prakarsa lewat rilis yang diterima Sindonews, Sabtu (3/9/2016).
Menurut Willy, BG sapaan akrab Budi Gunawan itu memiliki kompetensi yang mumpuni untuk menggeluti bidang intelijen. Apalagi, kata dia, pentingnya Kepala BIN sebagai mata dan telinga dari presiden, sehingga mampu memberikan analisis dari produk intelijen kepada presiden sebagai end user dari BIN.
"Alhamdulillah usulan Jari 98 yang dari awal berjuang agar BG menjadi Kepala BIN akhirnya diamini Presiden Jokowi," ucapnya.
Lebih lanjut, Willy memastikan BG adalah figur yang cerdas, berani, dan konservatif dalam mengambil tindakan. BG juga disebut memiliki pengalaman bidang intelijen keamanan.
Sebab, BG pernah menjabat Kapolda Jambi dan Kapolda Bali yang membawahi Direktorat Intel dan Propam Polda. Ditambah pernah menjabat sebagai Kadiv Propam Polri Polri yang bertugas untuk melakukan pengamanan dan intelijen di Mabes Polri.
Dari rentetan karir tersebut, Willy pun merasa yakin BG akan pro terhadap keinginan masyarakat. "Pemulihan ekonomi akan berangsur kembali normal menuju masyarakat Indonesia sejahtera. Sesuai dengan cita-cita proklamasi kemerdekaan RI 1945," sebut dia.
Lebih jauh, kata Willy, pihaknya akan mengajak semua aktivis elemen pergerakan untuk terus memberikan dukungan pada pemerintahan Jokowi, sesuai pada slogan dan peribahasa 'Bersatu Kita Teguh dan Bercerai Kita Runtuh'.
"Tetap pada semangat Pancasilaisme dan Preambule UUD 1945," jelasnya.
Willy menambahkan, Polri di bawah Jenderal Pol Tito Karnavian pun akan berjalan maksimal dalam proses regenerasi. Sehingga Tito akan mampu mereformasi Polri menjadi institusi yang profesional dalam menjaga keamanan dan ketertiban serta mengayomi masyarakat.
"Kebijakan Tito yang fokus pada reformasi internal Polri akan membuat konsep yang jelas dan spesifik dan menjadi harapan yang baik untuk perbaikan Polri ke depan," tandasnya.
(kri)