Otda Picu Sejumlah Daerah Menuju Kota Smart City
A
A
A
JAKARTA - Otonomi daerah (Otda) memberikan peluang sejumlah daerah di Indonesia terus berpacu untuk menciptakan kota dengan konsep smart city, salah satunya adalah Pemerintah Kota (Pemkot) Pangkalpinang, Provinsi Bangka Belitung (Babel).
Di Pangkalpinang telah menerapkan aplikasi smart city dengan nama 'Lapor Mang' sebagai wadah bagi warga menyampaikan keluh kesah. Setiap laporan warga akan langsung ditindaklanjuti oleh SKPD terkait dan termonitor langsung oleh Wali Kota.
Tak hanya itu, laporan hasil kerja para SKPD dalam merespons aduan warga dari aplikasi 'Lapor Mang' ini juga akan dipublikasikan secara rutin di salah satu media lokal setempat.
Mereka akan meranking SKPD yang paling rajin hingga yang paling lambat merespons aduan warga. "Kita akan publikasi di masyarakat apa saja yang terjadi di Kota Pangkalpinang. SKPD mana saja yang merespons cepat, akan diranking," kata Wali Kota Pangkalpinang, M Irwansyah dalam rilis yang diterima wartawan di Jakarta, Selasa (30/8/2016).
Wali kota termuda di Indonesia itu mengatakan, dengan adanya aplikasi ini, keluhan warga akan lebih mudah disampaikan dan segera direspons oleh SKPD terkait. Pelanggaran seperti pungli juga dapat dicegah, karena keterbukaan informasi semacam ini.
"Ini dalam rangka percepatan Pangkalpinang sebagai smart city," ucapnya.
Menurut Irwansyah, kerja sama ini baru direncanakan empat hari lalu. Kala itu pihaknya bertemu dengan Dirut PT Tower Bersama Group, Budiono dan mendengarkan pemaparan singkat aplikasi ini. Pihaknya langsung sepakat dan meminta segera dilakukan perjanjian kerja sama.
"Selang empat hari kita langsung MoU ini. Pangkalpinang memang belum ada apa-apanya dibanding kota-kota besar lain di Indonesia. Tapi poin pentingnya, di mana ada niat, di situ ada jalan. Tidak perlu biaya bermiliar-miliar, cukup gunakan peralatan yang ada," katanya.
Aplikasi ini diakui Irwansyah, memang sangat menghemat anggaran. Pusat momitoriang atau Command Center aplikasi 'Lapor Mang' diletakkan di ruang kerjanya di gedung Pemkot.
Dia akan menugaskan SKPD dari kalangan Eselon III untuk berjaga dalam dua shift di command center tersebut. Segala hal yang berkaitan dengan pelayanan dan fasilitas publik yang kurang memadai dapat langsung dilaporkan dengan cara difoto.
Foto tersebut kemudian diposting di aplikasi 'Lapor Mang' yang nantinya dapat didownload dari ponsel setiap warga Pangkalpinang.
"Ini valid, tidak bisa dimanipulasi, karena fotonya harus realtime dan sesuai lokasi. Misalnya dia mau mengadukan jalan yang rusak, alamatnya harus sesuai, karena kami juga pakai GPS track," kata perwakilan dari Tower Bersama Group, Nia, saat menjelaskan aplikasi 'Lapor Mang' di Rumah Dinas Wali Kota Pangkalpinang, Jl Merdeka, Pangkalpinang, Babel, beberapa waktu lalu.
Di Pangkalpinang telah menerapkan aplikasi smart city dengan nama 'Lapor Mang' sebagai wadah bagi warga menyampaikan keluh kesah. Setiap laporan warga akan langsung ditindaklanjuti oleh SKPD terkait dan termonitor langsung oleh Wali Kota.
Tak hanya itu, laporan hasil kerja para SKPD dalam merespons aduan warga dari aplikasi 'Lapor Mang' ini juga akan dipublikasikan secara rutin di salah satu media lokal setempat.
Mereka akan meranking SKPD yang paling rajin hingga yang paling lambat merespons aduan warga. "Kita akan publikasi di masyarakat apa saja yang terjadi di Kota Pangkalpinang. SKPD mana saja yang merespons cepat, akan diranking," kata Wali Kota Pangkalpinang, M Irwansyah dalam rilis yang diterima wartawan di Jakarta, Selasa (30/8/2016).
Wali kota termuda di Indonesia itu mengatakan, dengan adanya aplikasi ini, keluhan warga akan lebih mudah disampaikan dan segera direspons oleh SKPD terkait. Pelanggaran seperti pungli juga dapat dicegah, karena keterbukaan informasi semacam ini.
"Ini dalam rangka percepatan Pangkalpinang sebagai smart city," ucapnya.
Menurut Irwansyah, kerja sama ini baru direncanakan empat hari lalu. Kala itu pihaknya bertemu dengan Dirut PT Tower Bersama Group, Budiono dan mendengarkan pemaparan singkat aplikasi ini. Pihaknya langsung sepakat dan meminta segera dilakukan perjanjian kerja sama.
"Selang empat hari kita langsung MoU ini. Pangkalpinang memang belum ada apa-apanya dibanding kota-kota besar lain di Indonesia. Tapi poin pentingnya, di mana ada niat, di situ ada jalan. Tidak perlu biaya bermiliar-miliar, cukup gunakan peralatan yang ada," katanya.
Aplikasi ini diakui Irwansyah, memang sangat menghemat anggaran. Pusat momitoriang atau Command Center aplikasi 'Lapor Mang' diletakkan di ruang kerjanya di gedung Pemkot.
Dia akan menugaskan SKPD dari kalangan Eselon III untuk berjaga dalam dua shift di command center tersebut. Segala hal yang berkaitan dengan pelayanan dan fasilitas publik yang kurang memadai dapat langsung dilaporkan dengan cara difoto.
Foto tersebut kemudian diposting di aplikasi 'Lapor Mang' yang nantinya dapat didownload dari ponsel setiap warga Pangkalpinang.
"Ini valid, tidak bisa dimanipulasi, karena fotonya harus realtime dan sesuai lokasi. Misalnya dia mau mengadukan jalan yang rusak, alamatnya harus sesuai, karena kami juga pakai GPS track," kata perwakilan dari Tower Bersama Group, Nia, saat menjelaskan aplikasi 'Lapor Mang' di Rumah Dinas Wali Kota Pangkalpinang, Jl Merdeka, Pangkalpinang, Babel, beberapa waktu lalu.
(maf)