Perindo Dorong Masyarakat Lebih Produktif
Perindo Dorong Masyarakat Lebih Produktif
A
A
A
JAKARTA - Partai Persatuan Indonesia (Perindo) menegaskan kehadirannya untuk mempercepat kemakmuran Indonesia.
Ketua Umum DPP Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo (HT) menegaskan hal itu saat melantik pengurus Dewan Pimpinan Ranting (DPRt) Partai Perindo Kabupaten Kerinci dan Kota Sungaipenuh di Sungaipenuh, Jambi, Senin 29 Agustus 2016.
“Partai Perindo hadir untuk membangun masyarakat menjadi produktif. Dengan keberpihakan, mempercepat Indonesia makmur,” ujar HT.
Dia mengatakan, sudah 71 tahun merdeka Indonesia baru mencapai sekitar 30% dari batas minimum pendapatan per kapita negara maju.
Seperti diketahui World Bank menyebutkan, pendapatan per kapita negara maju minimal USD12.476, Indonesia baru USD3.346.
Indonesia, kata HT, harus segera mengubah strategi. Liberalisme yang selama ini diterapkan, hanya memperlebar kesenjangan sosial di Tanah Air. “Indonesia menerapkan liberalisme saat masyarakat belum siap dari sisi kesejahteraan dan pendidikan. Tanpa perubahan, kita sulit menjadi negara maju,” tuturnya.
Dia mencontohkan China yang menerapkan liberalisme atau kapitalisme saat sudah mapan. “Mereka memulainya dari pemerataan kesejahteraan masyarakat dan pembangunan daerah. Di China kita lihat, dari Shanghai ke Shenzhen terbangun dengan baik,” katanya.
Pemandangan berbeda tampak di India yang sama-sama menerapkan liberalisme atau kapitalisme saat masyarakatnya belum siap. Di India, kata dia, pembangunan hanya terkonsentrasi di New Delhi dan Mumbai.
“India sama seperti Indonesia, belum siap dibuka ekonominya,” terangnya.
Di Indonesia, kata dia, pembangunan terkonsentrasi pada kelompok elit yang tinggal di kota-kota besar seperti Jakarta, Bandung, Semarang, Palembang dan Makassar. “Kita punya 514 kabupaten dan kota, tapi yang terbangun cuma 10-20 saja,” ucap HT.
Kesenjangan sosial harus segera diatasi. Caranya, lanjut dia memberikan perlakuan khusus kepada masyarakat menengah ke bawah yang menjadi mayoritas di negeri ini.
Tujuannya agar masyarakat produktif dan bisa naik kelas menjadi kelompok masyarakat yang menopang perekonomian negara. “Hanya dengan keberpihakan itu bisa terjadi. Indonesia akan ditopang oleh masyarakat yang lebih produktif, yang bisa menciptakan lapangan kerja dan menjadi pembayar pajak yang memberikan kontribusi kepada negara,” ungkapnya.
HT menjelaskan, Partai Perindo memiliki berbagai program untuk membangun masyarakat. Di antaranya pemberian gerobak usaha disertai pembinaan, pelatihan dan pendampingan untuk UMKM binaan.
Partai berlambang rajawali ini juga baru saja meresmikan program Warung Sejahtera untuk membangun sektor UMKM. Selain itu, Partai Perindo merevitalisasi ribuan perahu nelayan dan memberikan bantuan alat tangkap untuk meningkatkan produktivitas nelayan dan masih banyak lagi program lainnya.
“Kepada seluruh kader Partai Perindo, jangan berhenti berjuang sebelum Indonesia sejahtera,” seru HT.
Ketua Umum DPP Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo (HT) menegaskan hal itu saat melantik pengurus Dewan Pimpinan Ranting (DPRt) Partai Perindo Kabupaten Kerinci dan Kota Sungaipenuh di Sungaipenuh, Jambi, Senin 29 Agustus 2016.
“Partai Perindo hadir untuk membangun masyarakat menjadi produktif. Dengan keberpihakan, mempercepat Indonesia makmur,” ujar HT.
Dia mengatakan, sudah 71 tahun merdeka Indonesia baru mencapai sekitar 30% dari batas minimum pendapatan per kapita negara maju.
Seperti diketahui World Bank menyebutkan, pendapatan per kapita negara maju minimal USD12.476, Indonesia baru USD3.346.
Indonesia, kata HT, harus segera mengubah strategi. Liberalisme yang selama ini diterapkan, hanya memperlebar kesenjangan sosial di Tanah Air. “Indonesia menerapkan liberalisme saat masyarakat belum siap dari sisi kesejahteraan dan pendidikan. Tanpa perubahan, kita sulit menjadi negara maju,” tuturnya.
Dia mencontohkan China yang menerapkan liberalisme atau kapitalisme saat sudah mapan. “Mereka memulainya dari pemerataan kesejahteraan masyarakat dan pembangunan daerah. Di China kita lihat, dari Shanghai ke Shenzhen terbangun dengan baik,” katanya.
Pemandangan berbeda tampak di India yang sama-sama menerapkan liberalisme atau kapitalisme saat masyarakatnya belum siap. Di India, kata dia, pembangunan hanya terkonsentrasi di New Delhi dan Mumbai.
“India sama seperti Indonesia, belum siap dibuka ekonominya,” terangnya.
Di Indonesia, kata dia, pembangunan terkonsentrasi pada kelompok elit yang tinggal di kota-kota besar seperti Jakarta, Bandung, Semarang, Palembang dan Makassar. “Kita punya 514 kabupaten dan kota, tapi yang terbangun cuma 10-20 saja,” ucap HT.
Kesenjangan sosial harus segera diatasi. Caranya, lanjut dia memberikan perlakuan khusus kepada masyarakat menengah ke bawah yang menjadi mayoritas di negeri ini.
Tujuannya agar masyarakat produktif dan bisa naik kelas menjadi kelompok masyarakat yang menopang perekonomian negara. “Hanya dengan keberpihakan itu bisa terjadi. Indonesia akan ditopang oleh masyarakat yang lebih produktif, yang bisa menciptakan lapangan kerja dan menjadi pembayar pajak yang memberikan kontribusi kepada negara,” ungkapnya.
HT menjelaskan, Partai Perindo memiliki berbagai program untuk membangun masyarakat. Di antaranya pemberian gerobak usaha disertai pembinaan, pelatihan dan pendampingan untuk UMKM binaan.
Partai berlambang rajawali ini juga baru saja meresmikan program Warung Sejahtera untuk membangun sektor UMKM. Selain itu, Partai Perindo merevitalisasi ribuan perahu nelayan dan memberikan bantuan alat tangkap untuk meningkatkan produktivitas nelayan dan masih banyak lagi program lainnya.
“Kepada seluruh kader Partai Perindo, jangan berhenti berjuang sebelum Indonesia sejahtera,” seru HT.
(dam)
Explore More