Jimly Asshiddiqie Nilai DPR Tak Perlu Bikin Sekolah Parlemen
Sabtu, 27 Agustus 2016 - 12:51 WIB
Jimly Asshiddiqie Nilai DPR Tak Perlu Bikin Sekolah Parlemen
A
A
A
JAKARTA - DPR dinilai tidak perlu membuat sekolah parlemen. Sebab beberapa partai politik (parpol) memiliki sekolah politik. Diketahui, persiapan membuat sekolah parlemen menjadi salah satu yang dibahas dalam rapat pimpinan DPR Kamis 25 Agustus 2016, dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas anggota legislatif.
Ketua Umum Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia (ICMI) Jimly Asshiddiqie menilai, untuk meningkatkan kualitas anggota legislatif merupakan tugas masing-masing parpol.
"Ya setiap partai saja, tidak perlu parlemen. Itu bukan tugas parlemen," kata Jimly di Gedung Manggala Wanabhakti, Kementerian Kehutanan, Jakarta, Sabtu (27/8/2016).
Mantan Ketua MK ini mengatakan, ICMI pun berencana membuat sekolah politik. Lagipula, kata pakar hukum tata negara ini, anggota legislatif sudah mengikuti pendidikan di Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas).
"Tapi DPR sendiri tidak perlu bikin sendiri (sekolah parlemen), karena bukan tugasnya dia. Itu tugas partai masing-masing, nah kita bantu dengan civil society atau lembaga pendidikan, di Amerika kan gitu, sekolah kursus kepemimpinan," pungkas Ketua Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) ini.
Ketua Umum Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia (ICMI) Jimly Asshiddiqie menilai, untuk meningkatkan kualitas anggota legislatif merupakan tugas masing-masing parpol.
"Ya setiap partai saja, tidak perlu parlemen. Itu bukan tugas parlemen," kata Jimly di Gedung Manggala Wanabhakti, Kementerian Kehutanan, Jakarta, Sabtu (27/8/2016).
Mantan Ketua MK ini mengatakan, ICMI pun berencana membuat sekolah politik. Lagipula, kata pakar hukum tata negara ini, anggota legislatif sudah mengikuti pendidikan di Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas).
"Tapi DPR sendiri tidak perlu bikin sendiri (sekolah parlemen), karena bukan tugasnya dia. Itu tugas partai masing-masing, nah kita bantu dengan civil society atau lembaga pendidikan, di Amerika kan gitu, sekolah kursus kepemimpinan," pungkas Ketua Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) ini.
(maf)
