Di Sidang Tahunan MPR, Pembaca Doa Ini Minta Pemimpin Bertobat

Selasa, 16 Agustus 2016 - 22:03 WIB
Di Sidang Tahunan MPR,...
Di Sidang Tahunan MPR, Pembaca Doa Ini Minta Pemimpin Bertobat
A A A
JAKARTA - Rangkaian acara Sidang Tahunan Bersama MPR, DPR dan DPD telah usai. Acara ditutup dengan doa yang dibacakan oleh anggota DPR dari Fraksi Gerindra, HR Muhammad Syafi'i.

Dalam doanya, Syafi'i menyertakan pesan kritis terkait kondisi sosial bangsa ini. Doa itu dibacakan setelah pidato Presiden Joko Widodo (Jokowi) tentang RUU APBN 2017 beserta Nota Keuangan.

Syafi'i mengawali doa yang dibacakan di Gedung Nusantara I DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (16/8/2016) dengan mengungkapkan fakta bahwa keadilan di Indonesia sulit dicari.

Dia mengungkapkan di negeri ini, hukum ibarat mata pisau yang hanya tajam ke bawah, tapi tumpul ke atas. "Hal itu sering mengusik rasa keadilan bangsa ini ya Allah," ucap Syafi'i.

Syafi'i juga menyinggung soal penjara atau rumah tahanan yang melebihi kapasitas. Namun tidak ada upaya pemerintah untuk mengurangi tingkat kejahatan lantaran kejahatan seperti diorganisir.

Mengutip pesan dari sahabat Nabi Nuh, Syafi'i mengatakan kejahatan bisa hebat bukan karena penjahat yang hebat. Melainkan karena orang-orang baik belum bersatu. "Atau belum mempunyai kesempatan di negeri ini untuk membuat kebijakan-kebijakan yang baik yang bisa menekan kejahatan itu," sambung Syafi'i.

Syafi'i juga menyitir ungkapan Bung Karno yang khawatir bangsa ini akan menjadi kuli di negeri sndiri. Namun hari ini, bangsa ini kehilangan kekuatan untuk menghentikan hal itu terjadi. Faktanya, bumi Indonesia yang kaya dikelola oleh bangsa lain dan kulinya adalah bangsa sendiri.

Persoalan sosial budaya tak luput disinggung Syafi'i. Dia mengatakan, bangsa ini telah kehilangan jati diri bangsa, yang ramah, santun, dan saling percaya."Kami juga belum tahu bagaimana kekuatan pertahanan dan keamanan bangsa ini kalau suatu ketika bangsa lain menyerang bangsa kami," ucap Syafi'i yang berasal dari daerah pemilihan Sumatera Utara itu.

Di akhir doanya, Syafi'i juga memohon kepada Tuhan agar bangsa ini dijauhkan dari pemimpin yang khianat. Yang hanya memberikan janji-janji palsu. Harapan kosong. Kekuasaan yang bukan untuk memajukan dan melindungi rakyat.

Syafi'i melanjutkan, kini seakan-akan arogansi kekuatan berhadap-hadapan dengan kebutuhan rakyat, rakyat digusur tanpa tahu kemana mereka harus pergi.

Menurut dia, rakyat kehilangan pekerjaan dan tidak ada jaminan kehidupan. Aparat seakan begitu antusias untuk menakuti rakyat.

"Allah lindungilah rakyat ini. Mereka percayakan kendali negara dan pemerintahan kepada pemerintah. Allah, kalau ada mereka yang ingin bertobat, terimalah taubat mereka ya Allah. tapi kalau mereka tidak bertobat, gantikan dia dengan pemimpin yang lebih baik di negeri ini ya Allah," ucap Syafi'i menutup doa

.
(dam)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6190 seconds (0.1#10.140)