Dua Inovasi Bupati Boyolali Masuk Top 99 SiNovic

Selasa, 09 Agustus 2016 - 07:00 WIB
Dua Inovasi Bupati Boyolali...
Dua Inovasi Bupati Boyolali Masuk Top 99 SiNovic
A A A
BOYOLALI - Gebrakan Bupati Boyolali Seno Samodro di bidang pelayanan publik patut diacungi jempol. Pelayanan perizinan terpadu satu pintu (PTSP) dan sistem penanganan gawat darurat terpadu (SPGT)-public service center (PSC) 119 masuk Top 99 dalam sistem informasi inovasi pelayanan publik (SiNovic).

Melalui program Boyolali Pro Investasi yang dicanangkan mulai tahun 2010 lalu, para investor kini terus berbondong-bondong menanamkan modalnya di Kota Susu ini. Prestasi ini menempatkan Boyolali masuk daftar tiga terbaik kabupaten/kota dalam penyelenggaraan PTSP di Indonesia. Penghargaan diberikan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) di tahun 2016.

Boyolali sebelumnya juga masuk Top 99 terkait inovasi Bupati Boyolali dalam pro investasi tahun 2015 yang diselenggarakan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan-RB). Berhasil masuk Top 99, Boyolali ditunjuk Kemenpan-RB untuk mengikuti United Nations Public Service Award (UNPSA). Yakni organisasi pemberi award pelayanan publik tingkat dunia. ”Saya memilih pro investasi karena itu yang bisa membuat Boyolali bisa berubah,” tandas Bupati Seno Samodro.

Sebagai salah satu kabupaten di Jawa Tengah, Boyolali mendapat juara dalam penilaian pelayanan terpadu satu pintu karena telah menyederhanakan 33 peraturan daerah (Perda) menjadi tiga Perda saja. Penyerapan tenaga kerja dari masuknya investor sangat luar biasa karena melebihi angka penggangguran di Boyolali yang mencapai 14.000 orang. Sementara ketersediaan lapangan pekerjaan mencapai 30.000.

Memasuki triwulan I tahun 2016, nilai investasi telah menembus sekitar Rp6,355 triliun. Kini pendapatan per kapita di Boyolali telah mencapai Rp13,6 juta/tahun atau melesat jauh karena sebelumnya hanya Rp6,5 juta/tahun. Sementara pertumbuhan ekonominya mencapai 5,2% atau di atas rata-rata nasional.

Layanan Informasi 119
Pemkab Boyolali juga melakukan inovasi pelayanan publik di bidang kesehatan melalui layanan informasi 119 yang kemudian diadopsi pemerintah pusat. Layanan kesehatan tidak hanya men-cover data rumah sakit (RS) negeri, namun juga RS swasta di Boyolali.

Keberadaan Layanan Informasi 119 diharapkan mempermudahkan masyarakat karena pasien yang dirujuk ke RS cukup menelepon ke nomor yang dimaksud secara gratis selama 24 jam. Inovasi layanan lnformasi kesehatan 119 kemudian masuk kategori Top 99 inovasi pelayanan publik dari Kemenpan-RB di tahun 2015.

Tahun 2016 call center 119 kembali mendapat penghargaan serupa. Informasi yang dapat diakses melalui nomor 119 diantaranya ruang rawat inap yang kosong, dokter jaga yang ada di RS, dan pertolongan darurat. Operator akan menjawab semua informasi yang ditanyakan. (ary wahyu wibowo)
(poe)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1268 seconds (0.1#10.140)