Menpan Minta BKN Perbaiki Data PNS
A
A
A
JAKARTA - Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB) Asman Abnur meminta Kepala Badan Kepegawaian Nasional (BKN) Bima Haria Wibisana melakukan verifikasi secara akurat tentang kepegawaian.
Adapun pendataan itu meliputi jumlah, kualifikasi, dan kompetensi pegawai negeri sipil (PNS). Asman berharap dari hasil pendataan itu akan diketahui kompetensi setiap PNS.
“Jangan lagi ada sarjana farmasi yang mengurusi urusan PU (pekerjaan umum) atau sarjana agama menjadi kepala pertanian. Jangan sampai mesin birokrasi ini tidak jalan,” tutur Asman melalui siaran persnya, Rabu (3/8/2016).
Asman menganalogikan, saat ini birokrasi membutuhkan pegawai yang memiliki nilai A. Tetapi ternyata, yang ada pegawai yang nilainya C semua. Akibatnya, kata dia, tidak jarang PNS datang jam 7.30, tetapi tidak tahu apa yang dikerjakan.
“Ada PNS yang rambutnya cepat putih, akibat stres lantaran tidak ada kerjaan,” kata Asman yang baru dilantik menjadi Kemenpan-RB pada 27 Juli 2016 menggantikan Yuddy Chrisnandi.
Menurut dia, persoalan-persoalan itu harus dibenahi. Selanjutnya, publik juga perlu diberi tahu apa saja yang dilakukan pemerintah. Penataan birokrasi pegawai, kata dia, bukan untuk memangkas jumlah pegawai.
Dia mengatakan, pembinaan dan penyaluran ke posisi yang tepat agar bisa berkreasi. “Kalau spirit mereka makin tinggi, mudah-mudahan umur mereka tambah panjang. Kalau itu yang terjadi, mudah-mudahan mereka juga mendoakan bapak ibu sekalian,” tutur Asman.
Dia juga mendorong Kepala Lembaga Admnistrasi Negara (LAN) Adi Suryanto agar LAN mencari cara agar antrean PNS yang akan mengikuti diklat tidak terlalu panjang. “Apa ini bisa kerja sama dengan perguruan tinggi negeri, misalnya, untuk mengurangi antrean,” tuturnya.
Adapun pendataan itu meliputi jumlah, kualifikasi, dan kompetensi pegawai negeri sipil (PNS). Asman berharap dari hasil pendataan itu akan diketahui kompetensi setiap PNS.
“Jangan lagi ada sarjana farmasi yang mengurusi urusan PU (pekerjaan umum) atau sarjana agama menjadi kepala pertanian. Jangan sampai mesin birokrasi ini tidak jalan,” tutur Asman melalui siaran persnya, Rabu (3/8/2016).
Asman menganalogikan, saat ini birokrasi membutuhkan pegawai yang memiliki nilai A. Tetapi ternyata, yang ada pegawai yang nilainya C semua. Akibatnya, kata dia, tidak jarang PNS datang jam 7.30, tetapi tidak tahu apa yang dikerjakan.
“Ada PNS yang rambutnya cepat putih, akibat stres lantaran tidak ada kerjaan,” kata Asman yang baru dilantik menjadi Kemenpan-RB pada 27 Juli 2016 menggantikan Yuddy Chrisnandi.
Menurut dia, persoalan-persoalan itu harus dibenahi. Selanjutnya, publik juga perlu diberi tahu apa saja yang dilakukan pemerintah. Penataan birokrasi pegawai, kata dia, bukan untuk memangkas jumlah pegawai.
Dia mengatakan, pembinaan dan penyaluran ke posisi yang tepat agar bisa berkreasi. “Kalau spirit mereka makin tinggi, mudah-mudahan umur mereka tambah panjang. Kalau itu yang terjadi, mudah-mudahan mereka juga mendoakan bapak ibu sekalian,” tutur Asman.
Dia juga mendorong Kepala Lembaga Admnistrasi Negara (LAN) Adi Suryanto agar LAN mencari cara agar antrean PNS yang akan mengikuti diklat tidak terlalu panjang. “Apa ini bisa kerja sama dengan perguruan tinggi negeri, misalnya, untuk mengurangi antrean,” tuturnya.
(dam)