Tunjuk Suhardi Alius, Langkah Jokowi Dinilai Tepat
A
A
A
JAKARTA - Anggota DPR dari Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Arteria Dahlan mengapresiasi langkah Presiden Joko Widodo yang mengangkat Komisaris Jenderal Polisi Suhardi Alius menjadi Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT).
Suhardi Alius menggantikan posisi yang ditinggal Jenderal Polisi Tito Karnavian setelah diangkat menjadi Kapolri.
"Pengangkatan Pak Suhardi Alius menjadi kepala BNPT memperlihatkan kepiawaian Pak Jokowi selaku manajer yang baik. Pastinya yg namanya penggantian itu tidak mudah, sangat sensitif. Kalau tidak hati-hati bisa menimbulkan polemik dan kontraproduktif bagi jalannya pemerintahan, tapi hal ini bisa dikerjakan dengan baik ," kata Arteria melalui siaran pers, Rabu 20 Juli 2016.
Dia mengatakan, terpilihnya Suhardi Alius sebagai Kepala BNPT merupakan sebuah pilihan sangat tepat. Kendati Suhardi belum pernah bertugas di Detasemen Khusus 88 Antiteror dan BNPT, dinilainya hal itu bukan kekurangan.
Sebab, kata dia, Suhardi pernah menjadi Kepala Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri yang membawai Densus 88.
"Secara pribadi beliau polisi bersih, ibadahnya bagus dan saat dia menjabat Kabarekrim kan terkenal kesederhanaannya. Pak Suhardi juga polisi berprestasi sama seperti Pak Tito, selalu masuk tiga besar terbaik mulai dari pendidikan di Akademi Kepolisian, Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian, Sekolah Staf dan Kepemimpinan serta pendidikan di Lemhannas," tutur anggota Komisi II DPR ini.
Pengalaman Suhardi bertugas di luar negeri dapat menjadi modal sebagai seorang yang mumpuni. Hal itu dinilainya menjadi modal dalam membangun hubungan regional dengan negara tetangga, khususnya guna mengefektifkam pemberantasan terorisme yang lintas negara dan mengglobal saat ini.
Suhardi Alius menggantikan posisi yang ditinggal Jenderal Polisi Tito Karnavian setelah diangkat menjadi Kapolri.
"Pengangkatan Pak Suhardi Alius menjadi kepala BNPT memperlihatkan kepiawaian Pak Jokowi selaku manajer yang baik. Pastinya yg namanya penggantian itu tidak mudah, sangat sensitif. Kalau tidak hati-hati bisa menimbulkan polemik dan kontraproduktif bagi jalannya pemerintahan, tapi hal ini bisa dikerjakan dengan baik ," kata Arteria melalui siaran pers, Rabu 20 Juli 2016.
Dia mengatakan, terpilihnya Suhardi Alius sebagai Kepala BNPT merupakan sebuah pilihan sangat tepat. Kendati Suhardi belum pernah bertugas di Detasemen Khusus 88 Antiteror dan BNPT, dinilainya hal itu bukan kekurangan.
Sebab, kata dia, Suhardi pernah menjadi Kepala Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri yang membawai Densus 88.
"Secara pribadi beliau polisi bersih, ibadahnya bagus dan saat dia menjabat Kabarekrim kan terkenal kesederhanaannya. Pak Suhardi juga polisi berprestasi sama seperti Pak Tito, selalu masuk tiga besar terbaik mulai dari pendidikan di Akademi Kepolisian, Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian, Sekolah Staf dan Kepemimpinan serta pendidikan di Lemhannas," tutur anggota Komisi II DPR ini.
Pengalaman Suhardi bertugas di luar negeri dapat menjadi modal sebagai seorang yang mumpuni. Hal itu dinilainya menjadi modal dalam membangun hubungan regional dengan negara tetangga, khususnya guna mengefektifkam pemberantasan terorisme yang lintas negara dan mengglobal saat ini.
(dam)