Rendah Pengawasan di RS Sebabkan Vaksin Palsu Mudah Masuk
A
A
A
JAKARTA - Mantan Menteri Kesehatan (Menkes) era Presiden Megawati Soekarnoputri, Ahmad Sujudi menyayangkan rendahnya pengawasan sejumlah rumah sakit (rs) hingga menyebabkan mudahnya peredaran vaksin palsu yang telah memakan banyak korban.
Menurut Sujudi, setiap RS memang memiliki Komite Pengawasan RS, sayangnya tidak dapat berjalan sesuai dengan aturan. "Harusnya maksimal, tapi ini tidak efektif," ujar Ahmad Sujudi di Menteng, Jakarta, Sabtu (16/7/2016).
Ahmad menjelaskan, walaupun saat ini RS sudah banyak yang mendapatkan akreditasi oleh Komite Pengawasan RS dengan sangat ketat namun setelah akreditasi seharusnya tetap melakukan audit bukan hanya menunggu dari yang mengawasi.
"Semuakan diaudit, artinya diperiksa betul atau tidak. Harusnya yang punya lakukan audit yaitu dinas kesehatan, tapi cukup tangannya untuk mencapai ke sana," ujar Ahmad Sujudi.
Namun saat dikonfirmasi soal adanya pembiaran pengawasan setelah dilakukan akreditasi, dia enggan menuding pihak yang bersalah. "Harusnya tetap ada pengawasan, karena kalau RS sudah akreditasi itu bagus dan bisa dipercaya," ujarnya.
Menurut Sujudi, setiap RS memang memiliki Komite Pengawasan RS, sayangnya tidak dapat berjalan sesuai dengan aturan. "Harusnya maksimal, tapi ini tidak efektif," ujar Ahmad Sujudi di Menteng, Jakarta, Sabtu (16/7/2016).
Ahmad menjelaskan, walaupun saat ini RS sudah banyak yang mendapatkan akreditasi oleh Komite Pengawasan RS dengan sangat ketat namun setelah akreditasi seharusnya tetap melakukan audit bukan hanya menunggu dari yang mengawasi.
"Semuakan diaudit, artinya diperiksa betul atau tidak. Harusnya yang punya lakukan audit yaitu dinas kesehatan, tapi cukup tangannya untuk mencapai ke sana," ujar Ahmad Sujudi.
Namun saat dikonfirmasi soal adanya pembiaran pengawasan setelah dilakukan akreditasi, dia enggan menuding pihak yang bersalah. "Harusnya tetap ada pengawasan, karena kalau RS sudah akreditasi itu bagus dan bisa dipercaya," ujarnya.
(maf)