DPR Minta Alutsista Terus Diuji Kelayakannya
A
A
A
JAKARTA - Kementerian Pertahanan (Kemhan) dan TNI diminta terus menguji kelayakan alat utama sistem persenjataan (Alutsista), khususnya alat pertahanan udara pesawat dan helikopter. Sehingga, tragedi kecelakaan pesawat atau helikopter tidak terus terulang.
Hal demikian menurut Anggota Komisi I DPR‎ Charles Honoris menanggapi kecelakaan pesawat Helly Bell 205 A-1 milik TNI AD dengan nomor HA-5073 dari skadron 11 serbu di Dusun Kowang, Desa Tamanmartani, Kecamatan Kalasan, Kabupaten Sleman Provinsi Daerah Istimewa Yogyakartaa, kemarin.‎
"Ini dapat menimbulkan preseden buruk bagi pertahanan kita di mata negara luar," ujarnya dalam keterangan tertulis, Sabtu (9/7/2016).‎
Dia menyampaikan, belasungkawa atas korban kecelakaan helikopter di Kalasan, Yogyakarta kemarin, sekaligus meminta untuk menginvestigasi penyebab kecelakaan tersebut.
"Jika perlu segera diadakan evaluasi seluruh armada tempur kita untuk mengetahui sejauh mana kelayakannya," ungkapnya.
Dia berharap kedepannya insiden seperti tersebut tidak terjadi lagi. "Jangan sampai ada korban jiwa lagi gara-gara alutsista. Sekali lagi ini sangat disayangkan," ungkapnya.
Dia berpendapat, perlu adanya pengawasan ketat terkait maintenance Alutsista agar segala potensi kecelakaan dapat diminimalisir.
"Anggaran pertahanan sudah dinaikkan dengan maksud agar ada perbaikan keseluruhan dari sisi SDM maupun Alutsistanya," imbuhnya.‎
Sehingga, pertahanan juga dapat semakin profesional dan berfungsi sebagaimana semestinya.
Hal demikian menurut Anggota Komisi I DPR‎ Charles Honoris menanggapi kecelakaan pesawat Helly Bell 205 A-1 milik TNI AD dengan nomor HA-5073 dari skadron 11 serbu di Dusun Kowang, Desa Tamanmartani, Kecamatan Kalasan, Kabupaten Sleman Provinsi Daerah Istimewa Yogyakartaa, kemarin.‎
"Ini dapat menimbulkan preseden buruk bagi pertahanan kita di mata negara luar," ujarnya dalam keterangan tertulis, Sabtu (9/7/2016).‎
Dia menyampaikan, belasungkawa atas korban kecelakaan helikopter di Kalasan, Yogyakarta kemarin, sekaligus meminta untuk menginvestigasi penyebab kecelakaan tersebut.
"Jika perlu segera diadakan evaluasi seluruh armada tempur kita untuk mengetahui sejauh mana kelayakannya," ungkapnya.
Dia berharap kedepannya insiden seperti tersebut tidak terjadi lagi. "Jangan sampai ada korban jiwa lagi gara-gara alutsista. Sekali lagi ini sangat disayangkan," ungkapnya.
Dia berpendapat, perlu adanya pengawasan ketat terkait maintenance Alutsista agar segala potensi kecelakaan dapat diminimalisir.
"Anggaran pertahanan sudah dinaikkan dengan maksud agar ada perbaikan keseluruhan dari sisi SDM maupun Alutsistanya," imbuhnya.‎
Sehingga, pertahanan juga dapat semakin profesional dan berfungsi sebagaimana semestinya.
(mhd)