Tito Bantah Bantu Menangkan Jokowi di Papua Saat Pilpres 2014

Kamis, 23 Juni 2016 - 17:03 WIB
Tito Bantah Bantu Menangkan...
Tito Bantah Bantu Menangkan Jokowi di Papua Saat Pilpres 2014
A A A
JAKARTA - ‎Calon Kapolri Komjen Pol Tito Karnavian membantah ikut berkontribusi dalam kemenangan Joko Widodo (Jokowi)-Jusuf Kalla (JK) di Papua saat Pemilu Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) 2014 lalu. Adapun tudingan itu pernah disampaikan Anggota Komisi III DPR Muhammad Syafi'i.

Tito yang kini ‎menjabat Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) ini menegaskan bahwa Polri objektif dan netral dalam pengamanan Pilpres 2014, termasuk dirinya yang saat itu menjabat Kapolda Papua.

"‎Nama saya disebut karena saya kontribusi untuk kemenangan Presiden Jokowi. Saya klarifikasi ke Pak Prabowo juga, pada saat Pemilu di sana sistem sudah sangat bagus," ujar Tito dalam ‎uji kelayakan dan kepatutan terhadapnya sebagai calon Kapolri di Ruang rapat Komisi III DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (23/6/2016).

Menurut mantan Kapolda Metro Jaya ini, sistem ‎dibangun Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada Pilpres 2014 sudah bagus, sehingga tidak dimungkinkan untuk melakukan kecurangan.

Terlebih, lanjut dia, setiap partai politik pun melakukan pendampingan penyelenggara Pemilu dengan melakukan pencatatan yang pengiriman datanya dilakukan secara online.

"Kabupaten langsung online KPU. PPS kelurahan, kecamatan, kabupaten langsung online sudah masuk. Semua partai, semua mencatat dan menggunakan sistem online masing masing. Hampir tak mungkin ada intervensi macam-macam untuk Polri di Polda Papua, kita objektif netral," ungkapnya.

Pria yang juga pernah menjabat Kepala Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri ini juga menerangkan yang terjadi di Papua saat Jokowi‎ dua kali melakukan kampanye bersama tim sukses maupun keluarga.

"Memperkenalkan di Jayapura ribuan orang, beliau menyampaikan istri beliau Iriana berasal dari kata Irian, kakek Iriana jadi guru di Irian," tuturnya. Hal itu, menurut dia, yang membuat hati masyarakat Papua menjadi suka kepada Jokowi.

"Mohon maaf dari calon lain satupun tidak ada yang datang ke sana. Bagi masyarakat Papua siapa yang datang siapa yang dapat, kalau wali kota waktu itu PDIP," pungkasnya.
(kri)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.5098 seconds (0.1#10.140)