Lacak Jejak Sopir Nurhadi, KPK Berkoordinasi dengan Mabes Polri

JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tak patah arang meski hingga kini masih belum menemukan jejak sopir Sekretaris Mahkamah Agung (MA) Nurhadi, bernama Royani.

Royani dinilai KPK memiliki informasi penting terkait dugaan suap penanganan perkara di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat (PN Jakpus). Keterangannya dibutuhkan untuk mengungkap puzzle mafia kasus yang membayangi dunia peradilan.

Karenanya, upaya KPK mencari Royani pun tak tanggung-tanggung. Lembaga antikorupsi pimpinan Agus Rahardjo pun telah berkoordinasi dengan Mabes Polri untuk mencari jejak Royani.

"Royani sedang dicari, jadi sampai sekarang tim KPK mencari dengan baik. Kami minta juga bantuan dari Mabes Polri untuk mencari dan mudah-mudahan, didoain saja (ada hasilnya)," ujar Wakil Ketua KPK Laode M Syarief di Gedung KPK, Jalan HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, Jumat (10/6/2016).

Laode menuturkan, kini pihaknya telah mengetahui sejumlah tempat yang sempat didatangi Royani. Menurutnya, Royani masih berada di Indonesia dan selalu berpindah-pindah tempat dalam jangka waktu tertentu.

"Ada beberapa informasi yang kita dapat. Masih ada di Indonesia tapi dia move around, dia selalu berubah-ubah tempat," kata Laode.

Namun demikian, Laode belum bisa menyampaikan dimana posisi sesungguhnya Royani. Dia khawatir, supir Nurhadi itu akan berpindah tempat jika posisinya diungkap ke depan publik.

"Setiap hari bergerak itu kan agak susah, jadi informasinya harus informasi yang valid, harus benar betul. Informasinya adalah beberapa," kata Laode.