Revolusi Mental Berbasis Otak
A
A
A
JAKARTA - Temu Kerja Nasional Gerakan Nasional Revolusi Mental Lembaga Jaringan Indonesia fokus pada peran otak dalam melaksanakan revolusi mental yang digagas Pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK). Agenda ini merupakan bentuk komitmen Jaringan Indonesia (Jari) dalam mengawal agenda pembangunan bangsa melalui revolusi mental berbasis otak.
Koordinator Jari, Yayat Biaro menyampaikan, kegiatan Temu Kerja Nasional Gerakan Nasional Revolusi Mental Lembaga Jaringan Indonesia dihadiri Oni Jauhari selaku Kepala Grup Manajemen Perubahan BPJS Kesehatan.
“Hal ini penting mengingat dibelahan dunia lain, khususnya negara maju seperti Amerika dan Eropa, otak menjadi kajian sains unutk memenangkan pertarungan di masa depan," ujar anggota DPR dari Fraksi Partai Golkar ini dalam pidatonya di acara Temu Kerja Nasional Gerakan Nasional Revolusi Mental Lembaga Jaringan Indonesia di Hotel Mercure, Cikini,
Kamis (2/6/2016).
Oni Jauhari menjelaskan, BPJS Kesehatan berkomitmen menyelenggarakan revolusi mental melalui nilai-nilai integritas profesional, pelayanan prima dan efisiensi operasional. “Itulah mengapa kami (BPJS Kesehatan) sebagai regulator dan katalisator pembiayaan kesehatan optimis Gerakan Nasional Revolusi Mental di sektor ini bisa berjalan baik,” jelas Oni. (Baca: Ruhut Sindir Revolusi Mental Ala Menteri Puan Maharani)
Turut hadir dalam acara itu, pakar ilmu neurosains dari Universitas Sam Ratulangi Taufik Pasiak. Menurutnya, ilmu neurosains belum terlalu diperhatikan di Indonesia. Paadahal, kata dia, ilmu ini sangat berguna untuk pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) usia dini, ketahanan keluarga dan kesehatan mental komunitas. “Tanpa melibatkan otak atau neuron mustahil GNRM bisa berjalan baik,” tandas Taufik.
Koordinator Jari, Yayat Biaro menyampaikan, kegiatan Temu Kerja Nasional Gerakan Nasional Revolusi Mental Lembaga Jaringan Indonesia dihadiri Oni Jauhari selaku Kepala Grup Manajemen Perubahan BPJS Kesehatan.
“Hal ini penting mengingat dibelahan dunia lain, khususnya negara maju seperti Amerika dan Eropa, otak menjadi kajian sains unutk memenangkan pertarungan di masa depan," ujar anggota DPR dari Fraksi Partai Golkar ini dalam pidatonya di acara Temu Kerja Nasional Gerakan Nasional Revolusi Mental Lembaga Jaringan Indonesia di Hotel Mercure, Cikini,
Kamis (2/6/2016).
Oni Jauhari menjelaskan, BPJS Kesehatan berkomitmen menyelenggarakan revolusi mental melalui nilai-nilai integritas profesional, pelayanan prima dan efisiensi operasional. “Itulah mengapa kami (BPJS Kesehatan) sebagai regulator dan katalisator pembiayaan kesehatan optimis Gerakan Nasional Revolusi Mental di sektor ini bisa berjalan baik,” jelas Oni. (Baca: Ruhut Sindir Revolusi Mental Ala Menteri Puan Maharani)
Turut hadir dalam acara itu, pakar ilmu neurosains dari Universitas Sam Ratulangi Taufik Pasiak. Menurutnya, ilmu neurosains belum terlalu diperhatikan di Indonesia. Paadahal, kata dia, ilmu ini sangat berguna untuk pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) usia dini, ketahanan keluarga dan kesehatan mental komunitas. “Tanpa melibatkan otak atau neuron mustahil GNRM bisa berjalan baik,” tandas Taufik.
(kur)