Hindari Konflik Terulang, Golkar Diminta Jeli Pilih Caketum
A
A
A
JAKARTA - Jelang Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Partai Golkar yang akan digelar beberapa bulan lagi, muncul sejumlah nama kader dan tokoh yang digadang-gadang akan maju dalam bursa Calon Ketua Umum (Caketum) Golkar.
Pengamat Politik Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Pangi Syarwi Chaniago mengatakan, Golkar harus jeli dalam menjaring caketum dalam Munaslub nanti. Pasalnya, alih-alih ingin mengakhiri konflik, maka caketum harus berasal dari kader Golkar yang bisa menjadi pemersatu.
"Supaya tidak terjadi konflik mestinya Golkar harus memiliki ketua umum yang sekaligus tokoh sentral yang punya dignity dan bisa menyatukan dan merangkul semua tokoh dan elite Golkar yang pernah terbelah," tutur Pangi saat dihubungi Sindonews, Selasa (9/2/2016).
Terkait Ketua DPR Ade Komarudin yang dikabarkan akan maju sebagai kandidat Ketum, dia menilai posisi Ade sangat riskan menimbulkan konflik. Pasalnya, pria yang akrab disapa Akom itu telah ditunjuk Golkar menjadi Ketua DPR.
Dia khawatir, majunya Akom sebagai caketum yang juga Ketua DPR akan menimbulkan konflik kembali di internal Partai Golkar. Untuk hal itu, dia menyarankan agar Akom menghitung matang soal rencana pencalonannya.
"Jauh lebih baik Akom menahan diri untuk menyatakan sikap politik tidak akan maju sebagai calon ketua umum Golkar. Tentu ini sangat baik bagi Golkar dan Akom."
"Logika politik yang sulit diterima posisi rangkap jabatan, jelas akan menganggu kinerja Akom sebagai ketua DPR dan menganggu konsentrasi mengurus partai Golkar," imbuhnya.
PILIHAN:
Bang Yos Ogah Tanggapi Kritikan Pakai Pelat Mobil B 1 N
Campur Tangan Jokowi di Kasus AS, BW dan Novel Dikritik
Pengamat Politik Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Pangi Syarwi Chaniago mengatakan, Golkar harus jeli dalam menjaring caketum dalam Munaslub nanti. Pasalnya, alih-alih ingin mengakhiri konflik, maka caketum harus berasal dari kader Golkar yang bisa menjadi pemersatu.
"Supaya tidak terjadi konflik mestinya Golkar harus memiliki ketua umum yang sekaligus tokoh sentral yang punya dignity dan bisa menyatukan dan merangkul semua tokoh dan elite Golkar yang pernah terbelah," tutur Pangi saat dihubungi Sindonews, Selasa (9/2/2016).
Terkait Ketua DPR Ade Komarudin yang dikabarkan akan maju sebagai kandidat Ketum, dia menilai posisi Ade sangat riskan menimbulkan konflik. Pasalnya, pria yang akrab disapa Akom itu telah ditunjuk Golkar menjadi Ketua DPR.
Dia khawatir, majunya Akom sebagai caketum yang juga Ketua DPR akan menimbulkan konflik kembali di internal Partai Golkar. Untuk hal itu, dia menyarankan agar Akom menghitung matang soal rencana pencalonannya.
"Jauh lebih baik Akom menahan diri untuk menyatakan sikap politik tidak akan maju sebagai calon ketua umum Golkar. Tentu ini sangat baik bagi Golkar dan Akom."
"Logika politik yang sulit diterima posisi rangkap jabatan, jelas akan menganggu kinerja Akom sebagai ketua DPR dan menganggu konsentrasi mengurus partai Golkar," imbuhnya.
PILIHAN:
Bang Yos Ogah Tanggapi Kritikan Pakai Pelat Mobil B 1 N
Campur Tangan Jokowi di Kasus AS, BW dan Novel Dikritik
(kri)