Khawatirkan Kondisi RI, Panglima TNI Ajak Rakyat Bersatu

Jum'at, 05 Februari 2016 - 19:05 WIB
Khawatirkan Kondisi...
Khawatirkan Kondisi RI, Panglima TNI Ajak Rakyat Bersatu
A A A
JAKARTA - Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo mengajak seluruh kalangan bersatu untuk menyelamatkan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Dia mengaku takut dengan kondisi dunia saat ini, di mana perang antara negara sudah marak terjadi.

Hal itu disampaikan Gatot dalam diskusi bertajuk "Membedah Posisi Indonesia dalam Persaingan Maritim Dunia" sebagai rangkaian acara dalam memperingati Hari Pers Nasional (HPN) yang jatuh pada tanggal 9 Februari 2016.

Dia menilai, akar konflik yang terjadi di jazirah Arab Timur Tengah adalah kepanjangan tangan kekuatan dunia dalam rangka perebutan kepentingan di jazirah Arab, yang merupakan sumber energi fosil dunia.

"Kekayaan minyak kawasan ini (jazirah Arab) secara otomatis menarik negara-negara besar di dunia untuk melindungi kepentingan nasionalnya," ujar Gatot di KRI Makassar, Perairan Laut Jawa, Madura, Jawa Timur, Jumat (5/2/2016).

Latar belakang konflik dunia, ke depan kata dia akan disebabkan oleh kelangkaan pangan, air dan energi. Sementara menurut Gatot, Indonesia adalah salah satu dari tiga tempat yang memiliki kesuburan tanah yang bagus.

"Ke depan, konflik dunia akan berlatar belakang energi. Cadangan minyak dunia akan habis. Sementara kesuburan dunia ada tiga tempat, kita salah satunya. Kita bisa bercocok tanam sepanjang tahun," ucapnya.

Gatot mencemaskan nasib anak cucu kita nantinya yang akan lahir di masa depan. Apabila minyak dunia langka. Maka sumber pangan dan energi ada di Indonesia. Negara-negara di dunia kata dia, nanti akan mengambil apa-apa yang akan dimiliki oleh Indonesia.

"Selamatkan anak cucu kita dan NKRI. Indonesia sangat luar biasa dengan negara kepulauan terbesar. Di masa depan nanti, apakah kita, anak cucu kita akan hidup layak? Maka mari kita bersatu," tandas Gatot.

Pilihan:

Merasa Dicemarkan, HT Juga Laporkan Jaksa Agung ke Bareskrim
(maf)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1020 seconds (0.1#10.140)