Bamsoet: Belum Ada Perubahan Kepengurusan di Fraksi Golkar
A
A
A
JAKARTA - Sekretaris Fraksi Partai Golkar Bambang Soesatyo (Bamsoet) menegaskan sampai saat ini belum ada perubahan kepengurusan di fraksi partai beringin itu. Sehingga, dirinya menghadiri rapat Badan Musyawarah (Bamus) pada hari ini, masih sebagai Sekretaris Fraksi Golkar.
"Belum ada perubahan nama secara definitif, makanya saya hadir di sini untuk rapat Bamus bersama pimpinan," ujar Bamsoet di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (11/1/2015).
Bendahara Umum Partai Golkar kubu Aburizal Bakrie (Ical) itu mempertanyakan surat dari calon Ketua Fraksi Golkar Setya Novanto yang sebelumnya telah merombak kepengurusan fraksi. Dia meminta Novanto agar tidak melakukan kebohongan.
"Sebagai pemimpin tidak boleh melakukan pembohongan. Sejak reses enggak pernah ada rapat di DPP untuk membahas perubahan struktur fraksi," tegas Bamsoet.
Menurutnya, Novanto belum sah atau definitif sebagai pemimpin fraksi. Sehingga surat menyurat apapun belum bisa dilakukan. Bamsoet mengaku terkejut karena Novanto sebagai mantan Ketua DPR tidak mematuhi aturan yang ada di DPR.
"Dia belum bisa memakai kop surat dan stempel fraksi. Stempel dan kop surat fraksi dari mana? Kalau Novanto mengklaim itu hasil rapat DPP, itu tidak pernah ada rapat DPP itu," tandasnya.
PILIHAN:
Ade Komarudin Resmi Jadi Ketua DPR
Fahri Hamzah: Kami Orang Pergerakan, Bukan Pemburu Jabatan
"Belum ada perubahan nama secara definitif, makanya saya hadir di sini untuk rapat Bamus bersama pimpinan," ujar Bamsoet di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (11/1/2015).
Bendahara Umum Partai Golkar kubu Aburizal Bakrie (Ical) itu mempertanyakan surat dari calon Ketua Fraksi Golkar Setya Novanto yang sebelumnya telah merombak kepengurusan fraksi. Dia meminta Novanto agar tidak melakukan kebohongan.
"Sebagai pemimpin tidak boleh melakukan pembohongan. Sejak reses enggak pernah ada rapat di DPP untuk membahas perubahan struktur fraksi," tegas Bamsoet.
Menurutnya, Novanto belum sah atau definitif sebagai pemimpin fraksi. Sehingga surat menyurat apapun belum bisa dilakukan. Bamsoet mengaku terkejut karena Novanto sebagai mantan Ketua DPR tidak mematuhi aturan yang ada di DPR.
"Dia belum bisa memakai kop surat dan stempel fraksi. Stempel dan kop surat fraksi dari mana? Kalau Novanto mengklaim itu hasil rapat DPP, itu tidak pernah ada rapat DPP itu," tandasnya.
PILIHAN:
Ade Komarudin Resmi Jadi Ketua DPR
Fahri Hamzah: Kami Orang Pergerakan, Bukan Pemburu Jabatan
(kri)