KPK Dinilai Mati Suri Tak Berani Panggil Paloh dan Prasetyo
A
A
A
JAKARTA - Kelompok masyarakat yang tergabung dalam Komite Relawan Antikorupsi (Korlap) kembali menggelar aksi demonstrasi di depan Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jalan HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan.
Kedatangan para pendemo mendesak agar KPK berani memanggil dan memeriksa Ketua Umum DPP Partai Nasdem Surya Paloh dan Jaksa Agung HM Prasetyo. Keduanya diduga terlibat dalam kasus dugaan suap pengamanan dana bansos Pemerintahan Provinsi Sumatera Utara (Sumut).
Menurut Koordinator Aksi Riswan, kedatangannya kembali ke lembaga pimpinan Agus Rahardjo Cs lantaran sampai saat ini belum ada tindakan nyata untuk memanggil Surya Paloh dan HM Prasetyo.
"Aksi ini sebagai wujud atas kritikan kita terhadap KPK yang terlihat mati suri dalam penanganan kasus dana bansos," kata Riswan di depan Gedung KPK, Jumat (8/1/2016).
Riswan menjelaskan, timbul pertanyaan di mata publik kenapa KPK sampai saat ini belum juga berani memanggil Surya Paloh dan HM Prasetyo. Dia menduga, ketidakberanian KPK dilandasi karena dua petinggi Partai Nasdem tersebut masih berlindung dalam kekuasaan dan jabatan politik yang mereka pegang.
"Tentunya pertanyaan-pertanyaan ini pantas kita alamatkan kepada pimpinan KPK baru, karena sampai hari ini belum berani menyentuh secara hukum atau memeriksa Surya Paloh dan HM Prasetyo yang notabene memiliki peran aktif dalam penentuan penghentian kasus dana Bansos yang ditangani Kejagung," tutur Riswan.
Dalam aksinya, massa Korlap melakukan aksi teatrikal dengan membawa keranda mayat dan pocong dengan wajah bergambar Surya Paloh dan HM Prasetyo yang dianggap sebagai simbol matinya penegakan hukum.
PILIHAN:
DPR Minta Jokowi Tindaklanjuti Rekomendasi Pansus Pelindo II
Ditinggal Koalisi, Gerindra Tak Masalah Sendirian di KMP
Kedatangan para pendemo mendesak agar KPK berani memanggil dan memeriksa Ketua Umum DPP Partai Nasdem Surya Paloh dan Jaksa Agung HM Prasetyo. Keduanya diduga terlibat dalam kasus dugaan suap pengamanan dana bansos Pemerintahan Provinsi Sumatera Utara (Sumut).
Menurut Koordinator Aksi Riswan, kedatangannya kembali ke lembaga pimpinan Agus Rahardjo Cs lantaran sampai saat ini belum ada tindakan nyata untuk memanggil Surya Paloh dan HM Prasetyo.
"Aksi ini sebagai wujud atas kritikan kita terhadap KPK yang terlihat mati suri dalam penanganan kasus dana bansos," kata Riswan di depan Gedung KPK, Jumat (8/1/2016).
Riswan menjelaskan, timbul pertanyaan di mata publik kenapa KPK sampai saat ini belum juga berani memanggil Surya Paloh dan HM Prasetyo. Dia menduga, ketidakberanian KPK dilandasi karena dua petinggi Partai Nasdem tersebut masih berlindung dalam kekuasaan dan jabatan politik yang mereka pegang.
"Tentunya pertanyaan-pertanyaan ini pantas kita alamatkan kepada pimpinan KPK baru, karena sampai hari ini belum berani menyentuh secara hukum atau memeriksa Surya Paloh dan HM Prasetyo yang notabene memiliki peran aktif dalam penentuan penghentian kasus dana Bansos yang ditangani Kejagung," tutur Riswan.
Dalam aksinya, massa Korlap melakukan aksi teatrikal dengan membawa keranda mayat dan pocong dengan wajah bergambar Surya Paloh dan HM Prasetyo yang dianggap sebagai simbol matinya penegakan hukum.
PILIHAN:
DPR Minta Jokowi Tindaklanjuti Rekomendasi Pansus Pelindo II
Ditinggal Koalisi, Gerindra Tak Masalah Sendirian di KMP
(kri)