Kontroversial, Setara Nilai Prasetyo Paling Layak Direshuffle

Jum'at, 20 November 2015 - 08:07 WIB
Kontroversial, Setara...
Kontroversial, Setara Nilai Prasetyo Paling Layak Direshuffle
A A A
JAKARTA - Jajaran kabinet kerja di bidang politik, hukum dan keamanan dinilai layak ‎dirombak. Setara Institute menilai Jaksa Agung HM Prasetyo, Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Yasonna Laoly serta Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu layak diganti oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Sebab, ketiga jajaran Kabinet Kerja itu dinilai minim prestasi di bidangnya masing-masing. Bahkan, justru menimbulkan kontroversi maupun kegaduhan.

"Karena saya konsen di bidang hukum dan HAM, menurut saya di bidang itu layak dirombak," kata Ketua Setara Institute Hendardi saat dihubungi Sindonews, Kamis 19 November 2015 malam.

Dirinya mengatakan, Jaksa Agung HM Prasetyo merupakan jajaran Kabinet Kerja yang paling banyak menimbulkan kontroversi selama menjabat.

Salah satunya yang dianggap kontroversi adalah gagasan HM Prasetyo dalam penyelesaian sejumlah kasus pelanggaran HAM berat masa lalu melalui rekonsiliasi tanpa pengungkapan kebenaran.

"Bahkan, dia disebut-sebut terlibat kasus Gubernur Sumatera Utara nonaktif Gatot Pujo Nugroho," ujar Hendardi.

Kemudian, kebijakan HM Prasetyo yang kontroversi lainnya adalah eksekusi mati. Sejauh ini eksekusi terhadap terpidana mati dinilainya lebih banyak mudharatnya ketimbang manfaatnya.

Adapun Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Yasonna Laoly dinilai cenderung menggunakan kekuasaannya untuk kepentingan partainya maupun koalisi partainya dalam kekisruhan internal Partai Golkar maupun Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

Sedangkan Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu dinilainya juga minim prestasi. ‎"Program bela negara, menurut saya itu gagasan yang terlalu berlebihan, gagasan konyol, anggaran enggak bisa diprediksi," pungkasnya.

Seperti diketahui, isu reshuffle kabinet jilid II belakangan ini makin santer, pasca Partai Amanat Nasional menyatakan bergabung mendukung Pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla. Bahkan, Koalisi Indonesia Hebat kini berganti nama menjadi koalisi partai-partai pendukung pemerintah. Banyak pihak menilai reshuffle jilid II diperlukan agar Pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla makin kuat.

PILIHAN:

Jokowi Diminta Copot Jaksa Agung

Kejagung Tarik Jaksa Terbaik yang Bertugas di KPK, Ada Apa?
(kri)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1169 seconds (0.1#10.140)