Soal Reshuffle Kabinet, Jokowi Harus Punya Strong Leadership

Sabtu, 14 November 2015 - 16:19 WIB
Soal Reshuffle Kabinet, Jokowi Harus Punya Strong Leadership
Soal Reshuffle Kabinet, Jokowi Harus Punya Strong Leadership
A A A
JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) dinilai tersandera tidak bisa melakukan perombakan kabinet atau reshuffle lantaran lebih mementingkan soliditas koalisi daripada kinerja pemerintahan.

Pengamat Politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Siti Zuhro menilai, Jokowi seharusnya memiliki sikap sebagai seorang pemimpin yang memiliki kekuatan leadership. Sehingga mampu mengatasi desakan-desakan atau permintaan-permintaan apapun dari partai-partai pendukungnya yang tergabung di Koalisi Indonesia Hebat (KIH).

"Itu tergantung bagaimana talenta kepiawaian dari Pak Jokowi sebagai RI 1 menunjukkan bahwa dia leader dengan strong -nya, mampu mengelola kekuatan-kekuatan politik," ujar Siti usai mengisi diskusi Polemik Sindo Trijaya di Warung Daun, Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (14/11/2015).

"Baik kekuatan pendukungnya PDIP maupun koalisi pendukung pemerintah dan maupun partai yang tidak mendukung pemerintah. Jadi itulah harusnya kepiawaian dia," sambungnya.

Dia pun mencontohkan, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) saat menjabat sebagai presiden. Ketika itu, SBY sudah menunjukkan kepemimpinannnya meskipun dengan segala kekurangan yang dimiliki.

Maka itu, dia menambahkan, Jokowi tak boleh menyerah agar tidak tersandera dalam kepentingan koalisi partai pendukungnya. "Pak Jokowi tidak boleh mengeluh. Dia harus mengelola itu. Ini realitas yang kalau jadi presiden ya, ini antara lain konsekuensi logisnya," tandas Siti.

PILIHAN:

Ada Kesan Pembiaran Dana Bansos Jadi Bancakan Politik

Kemendagri: Parpol Mandiri Bisa Minimalisir Penyelewengan Bansos
(kri)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5207 seconds (0.1#10.140)