Tanya Jawab OC Kaligis dan Jaksa Bikin Pengunjung Sidang Tertawa
A
A
A
JAKARTA - Jalannya persidangan advokat senior Otto Cornelis Kaligis (OC Kaligis) dengan Jaksa Penuntut Umum (JPU) KPK mengundang gelak tawa pengunjung sidang."Apakah Anda mengakui dan menyesali perbuatan?" kata Jaksa Yudi dalam pemeriksaan OC Kaligis di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor), Jakarta, Rabu (11/11/2015).Mendapat pertanyaan itu, OC Kaligis sontak bereaksi. Dia menyebut pertanyaan itu terlalu cepat ditanyakan kepadanya, yang didakwa memberi suap kepada tiga hakim dan satu panitera Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Medan, Sumatera Utara (Sumut)."Itulah selalu menyesali. Belum dituntut sudah menyesali?," jawabnya disambut riuh tawa pengunjung sidang.Kaligis dalam tanggapannya, kembali mempersoalkan penanganan perkaranya oleh KPK. Memang Kaligis dalam persidangan beberapa kali mengeluhkan 'penangkapan' di Hotel Borobudur pada Juli 2015."Mohon dicatat apa pantas saya punya rekening ditutup gara-gara ini. Hal-hal yang memberatkan itu sebenarnya enggak ada dalam Undang-undang (UU)," ungkapnya."Kemudian berlaku sopan dan lain sebagainya? Apa sekarang engga sopan? Saya sopan banget sama Pak Doktor Yudi. Di luar ini kita sahabat, di sini Anda menjalankan tugas," imbuh Kaligis.Kaligis pun menjelaskan soal pertanyaan terkait penyesalan yang ditanyakan Jaksa Yudi. "Jadi begini yang mulia, apakah menyesal? Ibaratnya kalau saya menyesal apakah Anda menghukum saya enam bulan? Saya bilang saya menyesal. Jadi saya enggak jawab yang mulia karena itu tidak relevan dengan dakwaan penuntut umum," tutur Kaligis.Perihal pertanyaan 'rasa penyesalan' itu, Jaksa Yudi sempat memberi pujian. Menurut dia, sebagai tokoh terhormat dan terpandang, Kaligis harus mengutamakan kejujuran."Saya ingin bertanya kepada terdakwa sebagai ilmuwan, doktor dan guru besar...Anda punya kewajiban etik menjunjung tinggi kejujuran sebagai ilmuwan," ujar Jaksa Yudi.Kaligis pun mengaku berterima kasih dengan pujian yang dilontarkan Jaksa Yudi. Namun baginya, perkara yang diperiksanya tak ada sangkut pautnya dengan masalah etika. "Ini bukan etik," tandasnya.Pilihan:Hendardi: Soeharto Banyak Catatkan Praktik AntikepahlawananBamsoet: Emang Gue Pikirin Ancaman Golkar Kubu Agung
(maf)