Reses, Anggota DPR Ini Soroti Kondisi Pasar
A
A
A
JAKARTA - Anggota DPR Ledia Hanifa menjalani masa resesnya dengan mengunjungi pasar di Kota Bandung.
Anggota Fraksi Partai Keadilan Sejahtera itu menyoroti tentang penurunan pendapatan pedagang Pasar Cihaurgeulis, Kota Bandung yang diakibatkan banyaknya pedagang kaki lima (PKL).
Dia menjelaskan, para PKL tersebut menutup pintu masuk ke pasar. Selain itu, kata dia, penurunan pendapatan pedagang juga diakibatkan kondisi fisik bangunan pasar yang juga sudah tidak memadai.
Kondisi tersebut, sambung dia, menurunkan minat orang berbelanja. "Pagi kemarin, Sabtu (7 November 2015), berkunjung ke Pasar Cihargeulis Kota Bandung dalam rangka reses dan serap aspirasi," tutur Ledia dalam siaran persnya kepada Sindonews, Minggu (8/11/2015).
Dia menjelaskan, kunjungan reses yang singkat di bulan November ini untuk menyerap aspirasi dari konstituennya, yaitu pedagang Pasar Cihaurgeulis.
Untuk mencari solusi atas permasalahan tersebut, Ledia mengikutsertakan pihak PD Pasar Kota Bermartabat, DPC PKS Cibanyeung Kaler, dan Kepala Pasar untuk melihat persoalan secara lebih komprehensif.
Ledia menjelaskan dengan banyaknya PKL yang menutup pintu masuk ke pasar, membuat pedagang di kios resmi mengalami penurunan pendapat secara signifikan.
Padahal, kata dia, pedagang kios resmi yang turun pendapatannya tersebut, rutin membayar iuran ke Pemkot Bandung. Sebaliknya, penghasilan pedagang yang tidak resmi tetap bahkan bertambah.
"Pengelola pasar harus kelola ini dengan bijak," kata Wakil Ketua Komisi VIII yang menangani persoalan sosial ini.
Ledia juga mencarikan solusi atas permasalahan sampah agar diintegrasikan dengan program pengolahan sampah.
"Sampah yang berton-ton menumpuk ini bisa dikelola menjadi kompos atau biogas yang bermanfaat bagi masyarakat," kata anggota DPR dari Daerah Pemilihan (Dapil) Jawa Barat I itu.
PILIHAN:
PKB Nilai Menteri PPA dan Menag Pantas Direshuffle
Anggota Fraksi Partai Keadilan Sejahtera itu menyoroti tentang penurunan pendapatan pedagang Pasar Cihaurgeulis, Kota Bandung yang diakibatkan banyaknya pedagang kaki lima (PKL).
Dia menjelaskan, para PKL tersebut menutup pintu masuk ke pasar. Selain itu, kata dia, penurunan pendapatan pedagang juga diakibatkan kondisi fisik bangunan pasar yang juga sudah tidak memadai.
Kondisi tersebut, sambung dia, menurunkan minat orang berbelanja. "Pagi kemarin, Sabtu (7 November 2015), berkunjung ke Pasar Cihargeulis Kota Bandung dalam rangka reses dan serap aspirasi," tutur Ledia dalam siaran persnya kepada Sindonews, Minggu (8/11/2015).
Dia menjelaskan, kunjungan reses yang singkat di bulan November ini untuk menyerap aspirasi dari konstituennya, yaitu pedagang Pasar Cihaurgeulis.
Untuk mencari solusi atas permasalahan tersebut, Ledia mengikutsertakan pihak PD Pasar Kota Bermartabat, DPC PKS Cibanyeung Kaler, dan Kepala Pasar untuk melihat persoalan secara lebih komprehensif.
Ledia menjelaskan dengan banyaknya PKL yang menutup pintu masuk ke pasar, membuat pedagang di kios resmi mengalami penurunan pendapat secara signifikan.
Padahal, kata dia, pedagang kios resmi yang turun pendapatannya tersebut, rutin membayar iuran ke Pemkot Bandung. Sebaliknya, penghasilan pedagang yang tidak resmi tetap bahkan bertambah.
"Pengelola pasar harus kelola ini dengan bijak," kata Wakil Ketua Komisi VIII yang menangani persoalan sosial ini.
Ledia juga mencarikan solusi atas permasalahan sampah agar diintegrasikan dengan program pengolahan sampah.
"Sampah yang berton-ton menumpuk ini bisa dikelola menjadi kompos atau biogas yang bermanfaat bagi masyarakat," kata anggota DPR dari Daerah Pemilihan (Dapil) Jawa Barat I itu.
PILIHAN:
PKB Nilai Menteri PPA dan Menag Pantas Direshuffle
(dam)