Kasus Capella dan Dewie Limpo Turunkan Citra Pendukung Jokowi-JK
A
A
A
JAKARTA - Dua politikus dari partai pendukung Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK) terjerat kasus dugaan tindak pidana korupsi.
Keduanya, yakni Sekretaris Jenderal DPP Partai Nasional Demokrat (Nasdem) Patrice Rio Capella terkait kasus dugaan suap penanganan kasus dana bantuan sosial (bansos) di Sumatera Utara. Atas kasus itu, Rio kemudian mundur dari anggota DPR dan Nasdem.
Lalu, politikus Partai Hanura Dewie Yasin Limpo yang ditangkap oleh KPK karena diduga menerima suap terkait proyek pembangunan pembangkit listrik tenaga micro hydro di Kabupaten Deiyai, Papua.
Pengamat Politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Siti Zuhro menegaskan kedua kasus itu telah menurunkan citra partai pendukung Pemerintah Jokowi-JK.
Menurut Zuhro, partai politik yang selama ini dibangun dengan landasan citra sedang diuji dengan kasus-kasus yang tengah menimpa kadernya.
"Yang jelas mereka (KIH) terpengaruh dengan kondisi seperti ini. Ini kan politik pencitraan. Dengan ditangkapnya kader parpol itu maka akan jelek citranya," kata Zuhro saat dihubungi wartawan di Jakarta, Kamis (22/10/2015).
Zuhro meyakini lembaga antikorupsi itu telah melakukan prosedur yang benar saat menetapkan seseorang menjadi tersangka.
"KPK itu menangkap orang, pasti ada fakta hukum. Itu kan dikuntit lama," ungkap Zuhro.
Bagi Zuhro, kejadian yang dua pekan terakhir menimpa dua politikus partai pendukung pemerintah itu merupakan indikasi adanya kesalahan dalam sistem partai politik dan tata negara di Indonesia.
"Memang sistem kita memberikan peluang adanya perselingkuhan antara birokrasi dan politik, politik dengan hukum maka harus ditegakkan hukum," tutur Zuhro.
PILIHAN:
Wiranto Prihatin terhadap Kasus Dewie Yasin Limpo
Keduanya, yakni Sekretaris Jenderal DPP Partai Nasional Demokrat (Nasdem) Patrice Rio Capella terkait kasus dugaan suap penanganan kasus dana bantuan sosial (bansos) di Sumatera Utara. Atas kasus itu, Rio kemudian mundur dari anggota DPR dan Nasdem.
Lalu, politikus Partai Hanura Dewie Yasin Limpo yang ditangkap oleh KPK karena diduga menerima suap terkait proyek pembangunan pembangkit listrik tenaga micro hydro di Kabupaten Deiyai, Papua.
Pengamat Politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Siti Zuhro menegaskan kedua kasus itu telah menurunkan citra partai pendukung Pemerintah Jokowi-JK.
Menurut Zuhro, partai politik yang selama ini dibangun dengan landasan citra sedang diuji dengan kasus-kasus yang tengah menimpa kadernya.
"Yang jelas mereka (KIH) terpengaruh dengan kondisi seperti ini. Ini kan politik pencitraan. Dengan ditangkapnya kader parpol itu maka akan jelek citranya," kata Zuhro saat dihubungi wartawan di Jakarta, Kamis (22/10/2015).
Zuhro meyakini lembaga antikorupsi itu telah melakukan prosedur yang benar saat menetapkan seseorang menjadi tersangka.
"KPK itu menangkap orang, pasti ada fakta hukum. Itu kan dikuntit lama," ungkap Zuhro.
Bagi Zuhro, kejadian yang dua pekan terakhir menimpa dua politikus partai pendukung pemerintah itu merupakan indikasi adanya kesalahan dalam sistem partai politik dan tata negara di Indonesia.
"Memang sistem kita memberikan peluang adanya perselingkuhan antara birokrasi dan politik, politik dengan hukum maka harus ditegakkan hukum," tutur Zuhro.
PILIHAN:
Wiranto Prihatin terhadap Kasus Dewie Yasin Limpo
(dam)