Bela Negara Jangan Hanya Fokus Latihan Militer

Rabu, 14 Oktober 2015 - 15:44 WIB
Bela Negara Jangan Hanya Fokus Latihan Militer
Bela Negara Jangan Hanya Fokus Latihan Militer
A A A
JAKARTA - Rencana Kementerian Pertahanan untuk merekrut 100 juta kader bela negara menuai perdebatan di kalangan masyarakat. Ada yang setuju, ada pula yang menganggap rencana tersebut kurang realistis.

Menurut pengamat militer Susaningtyas Nefo Handayani Kertopati, prinsip bela negara merupakan keharusan bagi seluruh komponen warga negara seperti diamanatkan dalam Undang-undang Dasar 1945.

Namun, kata dia, komponen utama bela negara yang bersifat pertahanan negara sudah ditugaskan kepada Tentara Nasional Indonesia (TNI).

Susaningtyas atau biasa disapa Nuning mengatakan jika pemerintah hendak menempatkan masyarakat sipil sebagai komponen cadangan pertahanan bela negara maka harus diperhitungkan secara matang.

Selain soal regulasi yang tepat, kata dia, faktor anggaran juga perlu diperhitungkan.

"Hanya saja Kemenhan harus clear soal anggaran. Jangan memberatkan negara, dan mengambil dari pos lain dalam renstra (rencana strategi) dengan pengalihan wilayah kegiatan," tutur Nuning saat dihubungi Sindonews di Jakarta, Rabu (14/10/2015).

Mantan anggota Komisi I DPR ini berpendapat proses pelaksanaan bela negara tidak hanya difokuskan kepada latihan fisik kemiliteran melainkan untuk tujuan membangun semangat nasionalisme dan jiwa patriotisme.

"Hal ini sebenarnya sudah ada dalam berbagai kurikulum Kemendikbud. Jadi sebaiknya ada kerja sama antara Kemenhan dan Kemendikbud," ujar Nuning yang juga pengamat intelijen itu.


PILIHAN:


Rhoma Irama: Partai Idaman, Love Indonesia!


Politikus Gerindra: Kasihan Jokowi...
(dam)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8045 seconds (0.1#10.140)