Menko Polhukam Tegaskan Bela Negara Bukan Wajib Militer
A
A
A
JAKARTA - Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Luhut Binsar Panjaitan menegaskan, rencana bela negara yang dibentuk Kementerian Pertahanan (Kemenhan) berbeda dengan wajib militer.
"Enggak (bukan seperti wajib militer), mungkin pelatihan ya," kata Luhut di Kantor Kemenko Polhukam, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Senin (12/10/2015).
Tujuan bela negara dengan tahap awal membentuk 4.500 kader pembina bela negara di 45 kabupaten/kota seluruh Indonesia, hanya untuk mendisiplinkan bangsa khususnya anak-anak muda.
"Ya untuk disiplinkan bangsa ini juga anak-anak muda," tegasnya.
Luhut menyampaikan, bahwa jumlah warga yang ikut untuk kegiatan ini masih diperhitungkan. "Nanti kita lihat, karena kita mungkin kita cek berapa jumlah angka realistisnya," tandas Luhut.
Pilihan:
Rachmawati Bicara Soal Soekarno, PKI dan Soeharto
Rachmawati Tuding Megawati Inisiator Revisi UU KPK
"Enggak (bukan seperti wajib militer), mungkin pelatihan ya," kata Luhut di Kantor Kemenko Polhukam, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Senin (12/10/2015).
Tujuan bela negara dengan tahap awal membentuk 4.500 kader pembina bela negara di 45 kabupaten/kota seluruh Indonesia, hanya untuk mendisiplinkan bangsa khususnya anak-anak muda.
"Ya untuk disiplinkan bangsa ini juga anak-anak muda," tegasnya.
Luhut menyampaikan, bahwa jumlah warga yang ikut untuk kegiatan ini masih diperhitungkan. "Nanti kita lihat, karena kita mungkin kita cek berapa jumlah angka realistisnya," tandas Luhut.
Pilihan:
Rachmawati Bicara Soal Soekarno, PKI dan Soeharto
Rachmawati Tuding Megawati Inisiator Revisi UU KPK
(maf)