Komisi VI DPR Bakal Berkunjung ke Jerman
A
A
A
JAKARTA - Ketua Komisi VI DPR Hafisz Tohir mengatakan, pihaknya akan melakukan kunjungan ke Jerman terkait revisi Undang-Undang tentang Persaingan Usaha.
Jerman dipilih lantaran negara tersebut memiliki aturan yang lengkap mengenai persaingan usaha.
Sementara di Indonesia, menurut dia, persaingan usaha baru lahir setelah zaman reformasi. Sehingga negara mengadopsi kepentingan Dana Moneter Internasional (IMF).
Maka itu menurutnya perlu ada peraturan baru yang dapat menguntungkan ekonomi Indonesia. "Dan ini perlu kita regulasi supaya lebih berpihak kepada ekonomi nasional," ujar Hafisz di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (30/9/2015).
Politikus Partai Amanat Nasional (PAN) itu mengungkapkan, kunjungan tersebut baru akan dilakukan setelah pihaknya menyelesaikan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2016.
Atau setelah komisinya menyelesaikan sidang panitia kerja penyertaan modal negara tahun anggaran 2016.
Menurut Hafisz, setiap fraksi di komisi tersebut akan mengutus satu anggotanya untuk kunker ke Jerman. "Yang ikut enggak banyak, tujuh sampai sepuluh orang. Semua fraksi punya utusan masing-masing," sebutnya.
Hafisz mengatakan, Komisi VI DPR akan bertemu dengan Parlemen Jerman. Di sana, pihaknya akan menanyakan bagaimana proses persaingan usaha di Jerman.
"Kita mau nanya bagaimana proses UU Persaingan Usaha di Jerman itu dalam menghadapi globalisasi yang mereka lakukan sejak awal kemudian juga bagaimana cara mengatasi ketika persaingan usaha ini berhadap-hadapan antar negara," pungkasnya.
Jerman dipilih lantaran negara tersebut memiliki aturan yang lengkap mengenai persaingan usaha.
Sementara di Indonesia, menurut dia, persaingan usaha baru lahir setelah zaman reformasi. Sehingga negara mengadopsi kepentingan Dana Moneter Internasional (IMF).
Maka itu menurutnya perlu ada peraturan baru yang dapat menguntungkan ekonomi Indonesia. "Dan ini perlu kita regulasi supaya lebih berpihak kepada ekonomi nasional," ujar Hafisz di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (30/9/2015).
Politikus Partai Amanat Nasional (PAN) itu mengungkapkan, kunjungan tersebut baru akan dilakukan setelah pihaknya menyelesaikan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2016.
Atau setelah komisinya menyelesaikan sidang panitia kerja penyertaan modal negara tahun anggaran 2016.
Menurut Hafisz, setiap fraksi di komisi tersebut akan mengutus satu anggotanya untuk kunker ke Jerman. "Yang ikut enggak banyak, tujuh sampai sepuluh orang. Semua fraksi punya utusan masing-masing," sebutnya.
Hafisz mengatakan, Komisi VI DPR akan bertemu dengan Parlemen Jerman. Di sana, pihaknya akan menanyakan bagaimana proses persaingan usaha di Jerman.
"Kita mau nanya bagaimana proses UU Persaingan Usaha di Jerman itu dalam menghadapi globalisasi yang mereka lakukan sejak awal kemudian juga bagaimana cara mengatasi ketika persaingan usaha ini berhadap-hadapan antar negara," pungkasnya.
(nag)