Petisi Din Syamsuddin tentang Climate Change Lampaui 306.000 Pendukung

Senin, 28 September 2015 - 01:11 WIB
Petisi Din Syamsuddin...
Petisi Din Syamsuddin tentang Climate Change Lampaui 306.000 Pendukung
A A A
JAKARTA - Tinggal sehari lagi diserahkan kepada Sekjen Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Ban Ki-moon, dukungan bagi Ketua Dewan Pembina Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat Prof Din Syamsuddin telah melampaui 306.530, bersaing dengan Desmond Tutu, tokoh Afrika Selatan.

Untuk diketahui, Din Syamsudddin menggalang petisi kepada Sekjen PBB Ban Ki-moon dan Presiden RI Joko Widodo tentang Climate Change and Global Warming.

Menurut Din Syamsuddin yang juga Co-President dari Religions for Peace (RfP) ini, perubahan iklim merupakan salah satu tantangan moral terbesar di zaman kita saat ini. Perubahan iklim mengancam keselamatan bumi dan kehidupan umat manusia, juga mengancam masa depan anak-anak dan semua makhluk yang kita sayangi.

Sudah waktunya bagi kita untuk bangkit menyadari hal ini dan melakukan tindakan bersama, baik pada tingkat lokal, nasional, dan global, juga dalam kehidupan kita sehari-hari.

"Sebagai warga bumi yang didorong oleh keimanan dan nilai-nilai moral, kami menyadari bahwa adalah kewajiban mendesak untuk bertindak menghadapi perubahan iklim," ujar Din yang baru saja terpilih menjadi anggota United Nations Sustainable Development Solution Network (SDSN) di markas besar PBB di New York, dalam rilis yang diterima Sindonews.

Sebelumnya, mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah ini menekankan pentingnya para pemuka agama untuk memberikan landasan etika dan teologis mengenai pentingnya menyelamatkan dan memuliakan bumi.

"Kami mengimbau Bapak berdua (Ban Ki-moon dan Joko Widodo) sebagai pemimpin untuk segera merespons terhadap ancaman perubahan iklim dan menetapkan target energi terbarukan sebesar 100% pada tahun 2050. Kita perlu tindakan berani seperti ini untuk menjaga agar kenaikan suhu global tetap berada di bawah titik kritis berbahaya sebanyak 2 derajat, untuk menghilangkan polusi karbon menjadi ke titik nol, dan untuk menginvestasikan sumber daya dalam jalur pembangunan berkelanjutan dalam rangka membangun dunia yang lebih sejahtera, inklusif dan seimbang," pungkas Din yang juga pendiri Centre for Dialogue and Cooperation among Civilisations (CDCC) ini.

Petisi Din dapat dilihat di laman ini .
(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7216 seconds (0.1#10.140)