PPIH Siapkan Tim Reaksi Cepat Arafah
A
A
A
MEKKAH - Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) menyiapkan Tim Reaksi Cepat Arafah (TRCA) untuk membantu mengatur kemah jamaah haji dan memastikan kelengkapan infrastruktur pendukung saat pelaksanaan puncak haji atau wukuf di Padang Arafah, Rabu, 23 September mendatang.
Tim ini beranggotakan 104 personel yang diambilkan dari Daerah Kerja (Daker) Bandara Jeddah-Madinah, karena sangat menentukan dan berperan langsung di lapangan. Atas dasar itulah TRAC yang bermarkas di Tenda Misi Haji Indonesia di Arafah langsung berada di bawah kendali Kepala Satuan Operasi (Kasatops) Armina.
Kepala Satuan Tugas (Kasatgas) Arafah, Nurul Badruttamam menjelaskan, dalam pelaksanannya TRAC yang bertugas sebagai pengumpul sumber informasi dan sekaligus memberikan solusi ini dibagi menjadi dua tim.
“Nanti tim pertama mulai bergerak pada 7 Dzulhijah atau 21 September. Sedangkan tim kedua bergerak pada 8 Dzulhijah atau 22 September pagi,” ujar Nurul, Minggu (20/9/2015).
Dia menjelaskan, jumlah maktab yang ditempati jamaah haji Indonesia mencapai 52 maktab. Masing-masing maktab akan ditempati sekitar 3.000 jamaah haji atau sekitar delapan kloter dengan tiap kloter berisi 350 hingga 400 orang jamaah.
Alasan keterbatasan personel kemudian pihaknya memutuskan setiap maktab hanya akan diawasi dua petugas. “Setiap anggota tim bertugas memastikan penempatan tenda-tenda kloter embarkasi di masing-masing maktab, memastikan pengecekan water cooler (pendingin udara air) berjalan normal. Sampai hari ini pemasangan water cooler sudah berjalan sekitar 80 persen.” jelasnya.
Personel TRAC diharapkan bisa melaporkan secara cepat kepada tim pengendali di tenda Misi Haji Indonesia. Kendala dan permasalahan di masing-masing maktab dicatat untuk dan dicarikan solusinya.
“Jadi nantinya kita memberikan solusi permasalahan yang ada di Arafah. Setiap masalah atau kejadian akan langsung di kirim via whatsapp, atau telepon kepada TRCA yang ada di Tenda Misi Haji Indonesia,” tukasnya.
Baca: Jamaah Haji Dilarang Dekati Unta.
Tim ini beranggotakan 104 personel yang diambilkan dari Daerah Kerja (Daker) Bandara Jeddah-Madinah, karena sangat menentukan dan berperan langsung di lapangan. Atas dasar itulah TRAC yang bermarkas di Tenda Misi Haji Indonesia di Arafah langsung berada di bawah kendali Kepala Satuan Operasi (Kasatops) Armina.
Kepala Satuan Tugas (Kasatgas) Arafah, Nurul Badruttamam menjelaskan, dalam pelaksanannya TRAC yang bertugas sebagai pengumpul sumber informasi dan sekaligus memberikan solusi ini dibagi menjadi dua tim.
“Nanti tim pertama mulai bergerak pada 7 Dzulhijah atau 21 September. Sedangkan tim kedua bergerak pada 8 Dzulhijah atau 22 September pagi,” ujar Nurul, Minggu (20/9/2015).
Dia menjelaskan, jumlah maktab yang ditempati jamaah haji Indonesia mencapai 52 maktab. Masing-masing maktab akan ditempati sekitar 3.000 jamaah haji atau sekitar delapan kloter dengan tiap kloter berisi 350 hingga 400 orang jamaah.
Alasan keterbatasan personel kemudian pihaknya memutuskan setiap maktab hanya akan diawasi dua petugas. “Setiap anggota tim bertugas memastikan penempatan tenda-tenda kloter embarkasi di masing-masing maktab, memastikan pengecekan water cooler (pendingin udara air) berjalan normal. Sampai hari ini pemasangan water cooler sudah berjalan sekitar 80 persen.” jelasnya.
Personel TRAC diharapkan bisa melaporkan secara cepat kepada tim pengendali di tenda Misi Haji Indonesia. Kendala dan permasalahan di masing-masing maktab dicatat untuk dan dicarikan solusinya.
“Jadi nantinya kita memberikan solusi permasalahan yang ada di Arafah. Setiap masalah atau kejadian akan langsung di kirim via whatsapp, atau telepon kepada TRCA yang ada di Tenda Misi Haji Indonesia,” tukasnya.
Baca: Jamaah Haji Dilarang Dekati Unta.
(kur)