Dari Laut untuk Indonesia

Rabu, 16 September 2015 - 09:47 WIB
Dari Laut untuk Indonesia
Dari Laut untuk Indonesia
A A A
Membangun fondasi ekonomi adalah hal yang utama. Politik jika tidak didukung dengan kekuatan ekonomi tidak mampu berdiri kokoh, begitu pula sebaliknya. Pada masa Nusantara, negeri ini hidup dari laut.

Adanya ungkapan ” Nenek Moyangku Seorang Pelaut”, cukup menggambarkan suasana kemaritiman saat itu sangat kuat dan menjadi salah satu sumber penghidupan utama negeri ini. Berbicara kemandirian ekonomi sudah termaktub dalam Nawacita yang diusung pemerintahan Jokowi- JK sebagai janji politiknya, yang diturunkan dari konsep Trisakti Bung Karno; Berdaulat dalam bidang politik, berdikari dalam bidang ekonomi dan berkepribadian dalam kebudayaan.

Konsep ini tentunya tidak dapat berdiri sendiri dan bukan urutan dalam mencapai kemakmuran, namun satu kesatuan yang harus utuh. Kemandirian ekonomi dapat dibangun apabila fondasi ekonomi yang diletakkan sebagai dasar perekonomian tepat dan sesuai dengan alam dan kultur Indonesia.

Sebagai bangsa yang besar, Indonesia tidak dapat melupakan sejarah dari mana Indonesia berasal dan seperti apa kondisi alamnya. Laut yang luas terbentang dengan segala kekayaan isi yang terkandung di dalamnya dan tanah yang subur tentu saja sudah cukup sempurna untuk dimaksimalkan sebagai fondasi perekonomian bangsa.

Pembangunan infrastruktur laut yang dilakukan oleh pemerintah saat ini merupakan salah satu usaha untuk penguatan maritim, baik secara bangunan ekonomi maupun pertahanan maritim. Usaha lain yang mestinya dilakukan bukan hanya fokus pada infrastrukturnya, namun juga sistem yang akan digunakan, serta kemampuan sumber daya manusia yang akan mengelola kesemuanya itu serta sektor lainnya seperti pariwisata yang harus dikembangkan pula.

Bangunan ekonomi yang diletakkan dari laut memiliki potensi yang luar biasa, mengingat luasnya lautan dan kekayaan yang terkandung di dalamnya, serta letaknya yang strategis di antara dua benua dan dua samudra sehingga menjadi lintasan banyak jalur perdagangan ditambah lagi dengan keindahan laut Indonesia. Konsep ini tentu bukanlah konsep baru.

Dalam konsep Reforma Agraria, yang dipayungi dengan Undang- Undang Pokok Agraria No. 5 Tahun 1960, agraria tidak sekadar berbicara tanah, pertanian, dan alat-alat produksi lahan. Lebih dari itu, agraria berbicara tentang laut, darat, dan udara, serta bagaimana mengatur dan memaksimalkannya untuk kesejahteraan masyarakat. Konsep laut mulai dikembangkan kembali merupakan langkah baik bagi pembangunan fondasi perekonomian yang kuat.

Fondasi ini harus didukung kemauan politik dan penguatan juga sektor pertanian, sehingga konsep laut untuk Indonesia menjadi konsep yang kuat dan berbasis pada kultural masyarakat menuju tatanan masyarakat yang adil, makmur, dan sejahtera.

YENGLIS DONGCHE DAMANIK
Mahasiswi Jurusan Ilmu Administrasi Negara, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Aktivis GMNI Universitas Padjajaran
(ftr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1135 seconds (0.1#10.140)