Penjelasan Nurhayati Soal Ajak Keluarga Berkunjung ke AS
A
A
A
JAKARTA - Anggota DPR dari Fraksi Partai Demokrat Nurhayati Ali Assegaf adalah salah satu anggota dewan yang turut ikut dalam rombongan delegasi DPR untuk mengikuti agenda sidang The 4th World Conference of Speakers Inter Parliamentary Union (IPU) di New York, Amerika Serikat.
Nurhayati diketahui, mengajak anaknya untuk ikut dalam acara tersebut. Dia mengaku heran dengan banyaknya kalangan yang mempertanyakan bahkan mempermasalahkan itu.
Menurut dia, mengajak keluarga dapat membantu dirinya saat bertugas. Nurhayati pun mengungkapkan, dirinya beserta anggota delegasi lain yang membawa keluarga menggunakan biaya sendiri.
"Ini yang saya ketawa, seharusnya masyarakat Indonesia berterimakasih. Saya pernah ngalamin kenapa saya ajak anak saya, saya pernah sakit di hotel dan tidak bisa bangun. Hampir mati saya. Berjuang untuk bangsa dan negara hampir mati," ujar Nurhayati di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (15/9/2015).
"Kemudian saya berpikir karena ini perjalanan panjang dan melelahkan apa salahnya saya ajak anak saya, biaya saya sendiri," jelasnya.
Maka itu, lanjut dia, seluruh kalangan yang mempermasalahkan hal tersebut harus berpikir secara positif. Pasalnya, keluarga para anggota delegasi yang ikut dinilainya berkorban pula.
"Harusnya masyarakat teman-teman elite siapapun meributkan ini harusnya mereka berterimakasih. Karena mereka biaya sendiri untuk bangsa dan negara, berkorban. Bisa dicek silakan, kalau saya sangat terbuka," tegasnya.
Sebagai Ketua Badan Kerja sama Antar Parlemen (BKSAP), Nurhayati mengaku pernah mendadak sakit saat akan mewakili Indonesia di negara lain dan saat itu dia tidak ditemani oleh siapapun. Maka itu, dia merasakan, seperti apa pentingnya keluarga untuk anggota dewan yang bertugas.
Nurhayati menilai hal tersebut adalah sebuah pengabdian terhadap dirinya sebagai anggota DPR. Bukan ajang untuk tempat mencari uang dan mencari pekerjaan.
"Saya ingin budaya kita diubah, mari kita lebih apresiasi daripada mengecam, karena memberikan apresiasi itu sebuah rasa syukur tidak bisa membantu tapi jangan terus mengecam," tandasnya.
PILIHAN:
Delik Tipikor Masuk ke KUHP, Pemerintah-DPR Tak Konsisten
PDIP Tak Masalah Delik Tipikor Masuk ke KUHP
Nurhayati diketahui, mengajak anaknya untuk ikut dalam acara tersebut. Dia mengaku heran dengan banyaknya kalangan yang mempertanyakan bahkan mempermasalahkan itu.
Menurut dia, mengajak keluarga dapat membantu dirinya saat bertugas. Nurhayati pun mengungkapkan, dirinya beserta anggota delegasi lain yang membawa keluarga menggunakan biaya sendiri.
"Ini yang saya ketawa, seharusnya masyarakat Indonesia berterimakasih. Saya pernah ngalamin kenapa saya ajak anak saya, saya pernah sakit di hotel dan tidak bisa bangun. Hampir mati saya. Berjuang untuk bangsa dan negara hampir mati," ujar Nurhayati di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (15/9/2015).
"Kemudian saya berpikir karena ini perjalanan panjang dan melelahkan apa salahnya saya ajak anak saya, biaya saya sendiri," jelasnya.
Maka itu, lanjut dia, seluruh kalangan yang mempermasalahkan hal tersebut harus berpikir secara positif. Pasalnya, keluarga para anggota delegasi yang ikut dinilainya berkorban pula.
"Harusnya masyarakat teman-teman elite siapapun meributkan ini harusnya mereka berterimakasih. Karena mereka biaya sendiri untuk bangsa dan negara, berkorban. Bisa dicek silakan, kalau saya sangat terbuka," tegasnya.
Sebagai Ketua Badan Kerja sama Antar Parlemen (BKSAP), Nurhayati mengaku pernah mendadak sakit saat akan mewakili Indonesia di negara lain dan saat itu dia tidak ditemani oleh siapapun. Maka itu, dia merasakan, seperti apa pentingnya keluarga untuk anggota dewan yang bertugas.
Nurhayati menilai hal tersebut adalah sebuah pengabdian terhadap dirinya sebagai anggota DPR. Bukan ajang untuk tempat mencari uang dan mencari pekerjaan.
"Saya ingin budaya kita diubah, mari kita lebih apresiasi daripada mengecam, karena memberikan apresiasi itu sebuah rasa syukur tidak bisa membantu tapi jangan terus mengecam," tandasnya.
PILIHAN:
Delik Tipikor Masuk ke KUHP, Pemerintah-DPR Tak Konsisten
PDIP Tak Masalah Delik Tipikor Masuk ke KUHP
(kri)