Wadirtipikor Bareskrim Jabat Dirdik KPK
A
A
A
JAKARTA - Lama tidak terisi, akhirnya Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memiliki direktur penyidikan (dirdik).
Adalah Wakil Direktur Tipikor (Wadirripikor) Bareskrim Polri Kombes Pol Aris Budiman yang dipercaya memegang jabatan dirdik KPK. Plt Wakil Ketua KPK Johan Budi Sapto Pribowo membenarkan kursi dirdik bakal diisi Kombes Pol Aris Budiman. Hanya, Johan tidak mau berbicara banyak soal bagaimana proses rekrutmen dan alasan Aris dipilih KPK.
”Benar, sudah melalui tes,” ungkap Johan kepada KORAN SINDO kemarin. Hal senada diungkapkan Kabareskrim Polri Komjen Pol Anang Iskandar. Dia memastikan Kombes Pol Aris Budiman resmi ditunjuk sebagai dirdik KPK danakandilantikpada Rabu (16/9). ”Insya Allah, benar. Insya Allah, Pak Aris pada waktunya akan dilantik jadi direktur penyidikan,” kata Anang melalui pesan singkat.
Mantan Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) ini mengakui akhir pekan lalu sempat bersilaturahmi ke KPK. Kunjungannya ke KPK itu selain bertemu penyidik Polri yang dipekerjakan di sana, juga bertemu pimpinan KPK. Hanya, Anang tidak membantah atau mengiyakan apakah ada pesan khusus yang disampaikannya kepada penyidik, termasuk agar bahumembahu dan membantu Kombes Pol Aris dalam menjalankan tugasnya nanti.
Kursi dirdik di KPK ini kosong sejak Februari 2015 atau sejak ditinggalkan Kombes Pol Endang Tarsa. Lamanya waktu pengisian salah satu jabatan strategis di KPK ini tidak terlepas dari konflik yang sedang mendera di lembaga antikorupsi itu dengan Polri. Saat itu tengah terjadi ketegangan antara Polri dan KPK terkait kasus Komjen Pol Budi Gunawan.
Akibat konflik itu, Kombes Pol Endang Tarsa dicopot dari jabatannya sebagai dirdik KPK. Dia kemudian dipindahtugaskan ke bagian Koordinasi dan Supervisi Penindakan (Korsupdik). Selepas pencopotan Endang, pimpinan KPK menunjuk seorang jaksa senior sebagai plh dirdik. Posisi dirdik di KPK boleh dibilang kursi panas.
Di kalangan internal, selepas pencopotan Endang Tarsa muncul dua kubu. Satu menyodorkan jaksa sebagai dirdik, kubu lain kukuh harus tetap dari polisi. KPK sempat menebar jaring juga ke lembaga lain di antaranya TNI. Jenderal TNI (Purn) Moeldoko yang saat itu menjabat panglima TNI bahkan mengaku sudah mempersiapkan jenderal bintang satu dari TNI guna mengisi kursi dirdik.
Menurut penelusuran KORAN SINDO, pelantikan Kombes Pol Aris Budiman akan disatukan dengan kepala biro (kabiro) hukum KPK yang baru pada 16 September 2015. Jabatan kabiro hukum juga sempat kosong setelah masa pengabdian Chatarina Muliana Girsang di KPK selesai.
Jabatan kabiro hukum sempat diisi oleh Nur Chusniah selaku pelaksana tugas (plt) sejak April 2015. Chatarina kini memimpin Kejaksaan Negeri (Kejari) Kota Bekasi, Jawa Barat.
Sabir laluhu
Adalah Wakil Direktur Tipikor (Wadirripikor) Bareskrim Polri Kombes Pol Aris Budiman yang dipercaya memegang jabatan dirdik KPK. Plt Wakil Ketua KPK Johan Budi Sapto Pribowo membenarkan kursi dirdik bakal diisi Kombes Pol Aris Budiman. Hanya, Johan tidak mau berbicara banyak soal bagaimana proses rekrutmen dan alasan Aris dipilih KPK.
”Benar, sudah melalui tes,” ungkap Johan kepada KORAN SINDO kemarin. Hal senada diungkapkan Kabareskrim Polri Komjen Pol Anang Iskandar. Dia memastikan Kombes Pol Aris Budiman resmi ditunjuk sebagai dirdik KPK danakandilantikpada Rabu (16/9). ”Insya Allah, benar. Insya Allah, Pak Aris pada waktunya akan dilantik jadi direktur penyidikan,” kata Anang melalui pesan singkat.
Mantan Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) ini mengakui akhir pekan lalu sempat bersilaturahmi ke KPK. Kunjungannya ke KPK itu selain bertemu penyidik Polri yang dipekerjakan di sana, juga bertemu pimpinan KPK. Hanya, Anang tidak membantah atau mengiyakan apakah ada pesan khusus yang disampaikannya kepada penyidik, termasuk agar bahumembahu dan membantu Kombes Pol Aris dalam menjalankan tugasnya nanti.
Kursi dirdik di KPK ini kosong sejak Februari 2015 atau sejak ditinggalkan Kombes Pol Endang Tarsa. Lamanya waktu pengisian salah satu jabatan strategis di KPK ini tidak terlepas dari konflik yang sedang mendera di lembaga antikorupsi itu dengan Polri. Saat itu tengah terjadi ketegangan antara Polri dan KPK terkait kasus Komjen Pol Budi Gunawan.
Akibat konflik itu, Kombes Pol Endang Tarsa dicopot dari jabatannya sebagai dirdik KPK. Dia kemudian dipindahtugaskan ke bagian Koordinasi dan Supervisi Penindakan (Korsupdik). Selepas pencopotan Endang, pimpinan KPK menunjuk seorang jaksa senior sebagai plh dirdik. Posisi dirdik di KPK boleh dibilang kursi panas.
Di kalangan internal, selepas pencopotan Endang Tarsa muncul dua kubu. Satu menyodorkan jaksa sebagai dirdik, kubu lain kukuh harus tetap dari polisi. KPK sempat menebar jaring juga ke lembaga lain di antaranya TNI. Jenderal TNI (Purn) Moeldoko yang saat itu menjabat panglima TNI bahkan mengaku sudah mempersiapkan jenderal bintang satu dari TNI guna mengisi kursi dirdik.
Menurut penelusuran KORAN SINDO, pelantikan Kombes Pol Aris Budiman akan disatukan dengan kepala biro (kabiro) hukum KPK yang baru pada 16 September 2015. Jabatan kabiro hukum juga sempat kosong setelah masa pengabdian Chatarina Muliana Girsang di KPK selesai.
Jabatan kabiro hukum sempat diisi oleh Nur Chusniah selaku pelaksana tugas (plt) sejak April 2015. Chatarina kini memimpin Kejaksaan Negeri (Kejari) Kota Bekasi, Jawa Barat.
Sabir laluhu
(ftr)