Ekonomi yang Berkelanjutan

Senin, 14 September 2015 - 10:10 WIB
Ekonomi yang Berkelanjutan
Ekonomi yang Berkelanjutan
A A A
Indonesia memiliki dua sumber tantangan ekonomi yaitu tantangan dari global dan domestik. Selain harus keluar dari tekanan ekonomi global, Indonesia juga harus memperkuat kondisi pasar dalam negeri.

Arah kebijakan yang akan diambil pemerintah akan menentukan nasib kesejahteraan bangsa ini. Indonesia merupakan negara yang memiliki keanekaragaman hayati dan sumber daya alam yang cukup melimpah. Keduanya dapat digunakan untuk menunjang dan memperkuat ekonomi negeri ini.

Salah satu alternatif untuk menguatkan sektor ekonomi suatu negara dapat dicapai dengan mengoptimalkan konsep ekonomi hijau atau ekonomi biru yang sering dijadikan solusi alternatif. Secara sekilas banyak yang mengira bahwa ekonomi biru (EB) merupakan bagian dari ekonomi hijau (EH) yang bergerak di sektor kelautan.

Meskipun keduanya memiliki persamaan yang penting dalam keberlanjutan ekologi, dua fenomena tersebut memiliki sisi perbedaan yang terkait paradigma dalam penyelesaian suatu masalah.

Pada level paradigma, ekonomi hijau dipengaruhi aliran modernisasi ekologi, sedangkan ekonomi biru menekankan pada pentingnya memahami prinsip alam bekerja, secara populer sering disebut kembali ke alam (back to nature) yang memiliki nilai konstruktivistik dan nonlinier yang sangat memperhatikan kekhasan suatu lokasi atau wilayah.

Pendekatan EH dan EB akan memiliki pengaruh yang sangat luas jika adanya integrasi dan harmonisasi keduanya di sektor produksi, terutama di bidang pertanian Indonesia. Secara tidak langsung dan bertahap dua pendekatan tersebut dapat menjalankan fungsi ekologi dengan seimbang dan membantu membangun ekonomi Indonesia yang berkelanjutan.

Selain itu, harmonisasi keduanya juga dapat menciptakan suatu solusi yang berjangka panjang dan akan terus mengikuti sesuai perkembangan zaman. Jika sistem produksi dapat mengadopsi pendekatan keduanya secara optimal, ke depan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang berbasis kelestarian hayati beserta lingkungannya akan tetap terjaga.

Hal tersebut tentu tidak terlepas dari ada badan pengawas yang bersifat independen dalam pemeliharaan dan pengembangan ekonomi berbasis ekologi. Selain itu, juga perlu ada roadmap yang dilakukan pemerintah mulai dari hulu sampai ke hilir untuk memonitoring keadaan sebelum dan sesudah sistem dilakukan.

Perhatian khusus dari pemerintah juga perlu ditujukan pada sistem sarana produksi agar dapat meningkatkan komoditas primer pada produksi usaha mikro kecil menengah. Penelitian bersama antarlembaga terkait yang bersifat berkesinambungan dan memiliki komitmen tinggi di sektor produksi dapat memperkuat terwujudnya ketahanan ekonomi lingkungan di negeri ini.

EH dan EB juga tidak hanya dapat diterapkan pada sistem produksi, tetapi juga dapat diadopsi sebagai suatu landasan sistem di bidang lainnya yang berkaitan dengan keberlangsungan makhluk hidup beserta lingkungannya.

Perlu keseriusan bersama antara masyarakat dan pemerintah serta semua pelaku usaha untuk menjaga stabilitas ekonomi di negeri ini.

AHMAD FAUZI
Mahasiswa Jurusan Gizi Masyarakat Institut Pertanian Bogor
(ftr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9590 seconds (0.1#10.140)