Ayo Beli Produk Indonesia
A
A
A
Agaton Kenshanahan
Mahasiswa Jurusan Hubungan Internasional FISIP
Judul di atas adalah imbauan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) dalam menghadapi tantangan ekonomi negara yang kian lemah. Melalui akun Twitter-nya, @jokowi pada tanggal 25 Agustus 2015 beliau berkata, ”Ayo bahu membahu atasi pelemahan rupiah dengan cara beli produk lokal.
” Ajakan di atas perlu direspons positif oleh masyarakat Indonesia. Pasalnya, di tengah melemahnya perekonomian nasional, ketergantungan akan produk luar negeri akan mengakibatkan semakin lemahnya industri dalam negeri. Penggunaan produk dalam negeri setidaknya dapat menjadi dorongan bagi para pengusaha lokal untuk terus melakukan aktivitas produksi. Salah satu faktor produksi yang krusial adalah tenaga kerja. Menurut Menteri Tenaga Kerja Hanif Dakhiri, setidaknya ada 26.000 tenaga kerja yang tercatat telah dirumahkan dari potensi 30.000 (KORAN SINDO, 1/9).
Hal tersebut membuktikan bahwa perusahaan tidak bisa memproduksi barang dan jasa dalam jumlah banyak karena daya beli masyarakat yang sedang rendah sehingga untuk mengurangi produksi agar tidak berlebihan, perusahaan terpaksa merumahkan para pekerjanya. Padahal para pekerja yang dirumahkan juga membutuhkan pekerjaan untuk mendapatkan penghasilan.
Jikalau mereka tidak memiliki penghasilan, mereka tidak memiliki daya beli untuk kebutuhan konsumsi. Dengan begitu, daya beli yang terus menurun akan mengakibatkan pelaku usaha juga semakin melemah. Siklus ini akan menjadi lingkaran setan yang menyebabkan kekacauan ekonomi jika tidak ditangani serius. Membeli produk Indonesia akan memberikan peran signifikan dalam perbaikan fondasi ekonomi nasional.
Dalam permasalahan ini kita tidak perlu saling menyalahkan. Kebiasaan mencari kambing hitam ini harus dihilangkan. Yang perlu dilakukan adalah bersama-sama berkontribusi memperkuat ekonomi Indonesia. Salah satunya adalah dengan membeli produk-produk Indonesia seperti himbauan Presiden. Selain itu, kebijakan proteksi terhadap pengusaha lokal perlu dilakukan. Karena jika di pasar terdapat produk asing yang lebih murah harganya, bisa dipastikan masyarakat akan mengonsumsi produk tersebut.
Hal penting lainnya adalah masyarakat tidak boleh panik dan terus meningkatkan produktivitas. Awak media juga perlu membantu mengampanyekan program-program strategis pemerintah. Pada akhirnya kita perlu melewati keadaan ini bersama-sama sebagai bangsa Indonesia yang satu. Tidak boleh egois dan mengedepankan kepentingan semata.
Mahasiswa Jurusan Hubungan Internasional FISIP
Judul di atas adalah imbauan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) dalam menghadapi tantangan ekonomi negara yang kian lemah. Melalui akun Twitter-nya, @jokowi pada tanggal 25 Agustus 2015 beliau berkata, ”Ayo bahu membahu atasi pelemahan rupiah dengan cara beli produk lokal.
” Ajakan di atas perlu direspons positif oleh masyarakat Indonesia. Pasalnya, di tengah melemahnya perekonomian nasional, ketergantungan akan produk luar negeri akan mengakibatkan semakin lemahnya industri dalam negeri. Penggunaan produk dalam negeri setidaknya dapat menjadi dorongan bagi para pengusaha lokal untuk terus melakukan aktivitas produksi. Salah satu faktor produksi yang krusial adalah tenaga kerja. Menurut Menteri Tenaga Kerja Hanif Dakhiri, setidaknya ada 26.000 tenaga kerja yang tercatat telah dirumahkan dari potensi 30.000 (KORAN SINDO, 1/9).
Hal tersebut membuktikan bahwa perusahaan tidak bisa memproduksi barang dan jasa dalam jumlah banyak karena daya beli masyarakat yang sedang rendah sehingga untuk mengurangi produksi agar tidak berlebihan, perusahaan terpaksa merumahkan para pekerjanya. Padahal para pekerja yang dirumahkan juga membutuhkan pekerjaan untuk mendapatkan penghasilan.
Jikalau mereka tidak memiliki penghasilan, mereka tidak memiliki daya beli untuk kebutuhan konsumsi. Dengan begitu, daya beli yang terus menurun akan mengakibatkan pelaku usaha juga semakin melemah. Siklus ini akan menjadi lingkaran setan yang menyebabkan kekacauan ekonomi jika tidak ditangani serius. Membeli produk Indonesia akan memberikan peran signifikan dalam perbaikan fondasi ekonomi nasional.
Dalam permasalahan ini kita tidak perlu saling menyalahkan. Kebiasaan mencari kambing hitam ini harus dihilangkan. Yang perlu dilakukan adalah bersama-sama berkontribusi memperkuat ekonomi Indonesia. Salah satunya adalah dengan membeli produk-produk Indonesia seperti himbauan Presiden. Selain itu, kebijakan proteksi terhadap pengusaha lokal perlu dilakukan. Karena jika di pasar terdapat produk asing yang lebih murah harganya, bisa dipastikan masyarakat akan mengonsumsi produk tersebut.
Hal penting lainnya adalah masyarakat tidak boleh panik dan terus meningkatkan produktivitas. Awak media juga perlu membantu mengampanyekan program-program strategis pemerintah. Pada akhirnya kita perlu melewati keadaan ini bersama-sama sebagai bangsa Indonesia yang satu. Tidak boleh egois dan mengedepankan kepentingan semata.
(ars)