Tantowi: Fasilitator Pertemuan dengan Donald Trump Tak Perlu Disoal
A
A
A
JAKARTA - Wakil Ketua Komisi I DPR Tantowi Yahya mengakui Hary Tanoesoedibjo menjadi fasilitator pertemuan Ketua DPR Setya Novanto dengan Donald Trump, pengusaha besar dan bakal calon presiden Amerika Serikat. Namun hal itu bukan seharusnya dipermasalahkan.
"Donald Trump itu tokoh besar di Amerika. Dia bukan kriminal, bukan koruptor. Donald adalah tokoh bisnis dan tokoh politik. Bahwa HT yang memfasilitasi pertemuan di AS tersebut bukan hal yang perlu dimasalahkan," ujar Tantowi kepada Sindonews, Rabu (9/9/2015).
Ketua DPP Partai Golkar kubu Aburizal Bakrie itu mengungkapkan, HT dan Trump bermitra dan bahkan saat ini berteman. Maka itu, tidak ada maksud apapun di balik HT menjadi fasilitator pertemuan tersebut.
"Masalahnya apa? Siapa saja yang mau ketemu Donald Trump kan bisa-bisa saja. Mereka melihat dari prespektif seolah-olah ada udang di balik batu. Padahal kan tidak," tegas Tantowi.
Lanjut Tantowi, seharusnya menjadi suatu kebanggaan bahwa seorang pengusaha Indonesia, Hary Tanoesoedibjo (HT), dapat menjalin relasi dengan pengusaha-pengusaha dan tokoh-tokoh politik dari negara lain.
"Kita mestinya bangga pengusaha kita ada yang berteman dengan Donald Trump. Jadi siapapun yang akan bertemu dengan Donald Trump dibantu. Justru kita mendorong pengusaha Indonesia mempunyai akses dengan pengusaha-pengusaha di negara lain," jelasnya.
Tantowi pun menganalogikan dengan contoh James Riyadi yang dekat dengan Bill Clinton, Peter Gontha yang dekat dengan musisi dan celebriti di Amerika. Pada waktunya kedekatan mereka itu dapat memberikan manfaatkan untuk kepentingan bangsa Indonesia.
"Berhubungan dengan pengusaha-pengusaha top dari negara lain kan bisa bermanfaat," tandasnya.
PILIHAN:
Fadli Zon: Para Pelapor ke MKD Sengaja Besar-besarkan Isu
Pelapor Ketua DPR ke MKD Seperti Emak-emak Rewel
"Donald Trump itu tokoh besar di Amerika. Dia bukan kriminal, bukan koruptor. Donald adalah tokoh bisnis dan tokoh politik. Bahwa HT yang memfasilitasi pertemuan di AS tersebut bukan hal yang perlu dimasalahkan," ujar Tantowi kepada Sindonews, Rabu (9/9/2015).
Ketua DPP Partai Golkar kubu Aburizal Bakrie itu mengungkapkan, HT dan Trump bermitra dan bahkan saat ini berteman. Maka itu, tidak ada maksud apapun di balik HT menjadi fasilitator pertemuan tersebut.
"Masalahnya apa? Siapa saja yang mau ketemu Donald Trump kan bisa-bisa saja. Mereka melihat dari prespektif seolah-olah ada udang di balik batu. Padahal kan tidak," tegas Tantowi.
Lanjut Tantowi, seharusnya menjadi suatu kebanggaan bahwa seorang pengusaha Indonesia, Hary Tanoesoedibjo (HT), dapat menjalin relasi dengan pengusaha-pengusaha dan tokoh-tokoh politik dari negara lain.
"Kita mestinya bangga pengusaha kita ada yang berteman dengan Donald Trump. Jadi siapapun yang akan bertemu dengan Donald Trump dibantu. Justru kita mendorong pengusaha Indonesia mempunyai akses dengan pengusaha-pengusaha di negara lain," jelasnya.
Tantowi pun menganalogikan dengan contoh James Riyadi yang dekat dengan Bill Clinton, Peter Gontha yang dekat dengan musisi dan celebriti di Amerika. Pada waktunya kedekatan mereka itu dapat memberikan manfaatkan untuk kepentingan bangsa Indonesia.
"Berhubungan dengan pengusaha-pengusaha top dari negara lain kan bisa bermanfaat," tandasnya.
PILIHAN:
Fadli Zon: Para Pelapor ke MKD Sengaja Besar-besarkan Isu
Pelapor Ketua DPR ke MKD Seperti Emak-emak Rewel
(hyk)