Fondasi Perekonomian

Senin, 07 September 2015 - 08:54 WIB
Fondasi Perekonomian
Fondasi Perekonomian
A A A
Monica
Mahasiswi Jurusan Ilmu Ekonomi Fakultas Ekonomika dan Bisnis


Indonesia kini sedang menghadapi kondisi perekonomian yang lesu. Perlambatan pertumbuhan ekonomi pun tak dapat dihindari. Masyarakat pun mulai mempertanyakan apakah kini Indonesia sedang mengalami krisis atau tidak karena melihat rupiah yang melemah.

Namun, apakah iya? Banyak indikator yang menunjukkan bahwa sebuah negara mengalami krisis. Untuk Indonesia sendiri masih belum mencapai krisis. Hanya saja sedang terjadi koreksi cukup dalam di pasar keuangan dalam negeri karena melemahnya rupiah dan meningkatnya jumlah uang yang keluar dari pasar keuangan Indonesia (capital flight).

Permasalahan tersebut baru berasal dari eksternal Indonesia. Adapun keadaan internal Indonesia juga memprihatinkan. Kondisi politik di Indonesia menjadi salah satu pemicunya. Korupsi di mana-mana, perseteruan antarparpol, campur tangan para elite politik dan pengusaha dalam menentukan kebijakan ekonomi yang akan diambil untuk kepentingan masing-masing, serta opini masyarakat yang mulai meragukan kinerja Presiden Jokowi-JK menjadi pertimbangan besar para investor untuk menginvestasikan uangnya di Indonesia.

Selain politik, pembangunan infrastruktur yang masih lambat, inflasi yang cukup tinggi, dan perizinan yang rumit turut membuat investor asing menarik uangnya dari Indonesia. Rupiah pun akhirnya semakin lemah. Namun, di tengah ketidakpastian kondisi pasar keuangan global ini, tercatat transaksi modal & finansial di Indonesia surplus sebesar USD2,5 miliar dan defisit neraca berjalan menurun dari triwulan yang sama di tahun 2014, yaitu dari USD9,6 miliar menjadi USD4,5 miliar (Laporan Neraca Perdagangan Indonesia Realisasi Triwulan II/2015).

Hal tersebut semakin menunjukkan bahwa sebenarnya Indonesia tidak sedang dalam krisis, tetapi harus tetap waspada. Di saat seperti ini semua pihak terutama masyarakat sebaiknya tetap tenang dan fokus dalam memajukan perekonomian Indonesia. Pemerintah pun harus bekerja sama dengan Bank Indonesia dalam membuat kebijakan ekonomi, baik dari sisi fiskal maupun moneter, dengan tepat dan konsisten.

Yang paling penting adalah membuat regulasi yang tegas dan menindak para koruptor tanpa pandang bulu, meningkatkan pembangunan infrastruktur dengan efektif dan efisien, mempermudahperizinan bagi investor asing, menjaga stabilitas sistem keuangan dan inflasi, serta mengamankan sektor riil dengan paket kebijakan yang tepat. Dengan demikian diharapkan semua pihak bersatu dan membangun fondasi ekonomi yang kuat.
(ars)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7845 seconds (0.1#10.140)