Ada Penumpang Gelap dalam Pemerintah Jokowi-JK
Ada Penumpang Gelap dalam Pemerintah Jokowi-JK
A
A
A
JAKARTA - Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Masinton Pasaribu mengungkap adanya penyusup atau "penumpang gelap" di dalam Pemerintah Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK).
Masinton mengungkapkan aktivitas penumpang gelap itu ibarat berusaha membajak mobil yang sedang berjalan.
Menurut dia, penumpang gelap itu adalah orang-orang tertentu yang berusaha membisiki Presiden Jokowi.
"Ada yang mengarahkan pengemudi (Presiden) bahkan membelok-belokan. Si penumpang gelap ini membajak mobil kita ini. Dia menyelusup dan menempel terus," ujar Masinton dalam diskusi Polemik Sindo Trijaya di Warung Daun, Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (5/9/2015).
Kendati demikan, Masinton enggan mengungkapkan secara detail indentitas pihak yang dianggapnya sebagai penumpang gelap.
Dia hanya mengisyaratkan, keberadaan penumpang gelap semakin terasa setelah munculnya kabar pencopotan Kepala Badan Reserse Kriminal (Kabareskrim) Polri Komisaris Jenderal Polisi Budi Waseso. Si penumpang gelap itu, lanjut dia, bersuara keras untuk memutasi Budi Waseso.
Masinton juga menyebut, penumpang gelap itu ada kaitannya dalam 67 kasus yang ditangani Bareskrim. Misalnya yang menjadi sorotan adalah kasus dwelling time di Pelindo II, Pertamina dan penimbunan sapi.
"Yang namanya penumpang gelap ini kapan saja bisa berubah warna, masuk ke mana saja, enggak jauh dari sopir atau pengemudi (presiden). Penumpang gelap gaya pernetrasinya cukup dalam, itu terasa sekali saat ada isu pencopotan Kabareskrim Budi Waseso," tuturnya.
PILIHAN:
Soal Rehabilitasi Narkoba, Anang Iskandar Kritik Buwas
Masinton mengungkapkan aktivitas penumpang gelap itu ibarat berusaha membajak mobil yang sedang berjalan.
Menurut dia, penumpang gelap itu adalah orang-orang tertentu yang berusaha membisiki Presiden Jokowi.
"Ada yang mengarahkan pengemudi (Presiden) bahkan membelok-belokan. Si penumpang gelap ini membajak mobil kita ini. Dia menyelusup dan menempel terus," ujar Masinton dalam diskusi Polemik Sindo Trijaya di Warung Daun, Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (5/9/2015).
Kendati demikan, Masinton enggan mengungkapkan secara detail indentitas pihak yang dianggapnya sebagai penumpang gelap.
Dia hanya mengisyaratkan, keberadaan penumpang gelap semakin terasa setelah munculnya kabar pencopotan Kepala Badan Reserse Kriminal (Kabareskrim) Polri Komisaris Jenderal Polisi Budi Waseso. Si penumpang gelap itu, lanjut dia, bersuara keras untuk memutasi Budi Waseso.
Masinton juga menyebut, penumpang gelap itu ada kaitannya dalam 67 kasus yang ditangani Bareskrim. Misalnya yang menjadi sorotan adalah kasus dwelling time di Pelindo II, Pertamina dan penimbunan sapi.
"Yang namanya penumpang gelap ini kapan saja bisa berubah warna, masuk ke mana saja, enggak jauh dari sopir atau pengemudi (presiden). Penumpang gelap gaya pernetrasinya cukup dalam, itu terasa sekali saat ada isu pencopotan Kabareskrim Budi Waseso," tuturnya.
PILIHAN:
Soal Rehabilitasi Narkoba, Anang Iskandar Kritik Buwas
(dam)
Explore More